Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua, 14 Februari 2015. Sabtu (14/2). Nurhadi mengatakan saat ini tambang terbuka Grassberg mempunyai cadangan 150 juta ton ore (tembaga mentah) dan akan habis dua tahun lagi. ANTARA/M Agung Rajasa
TEMPO.CO, Jakarta - PT Freeport Indonesia berencana menjalankan kebijakan cost reduction program di tengah-tengah ketidakpastian perpanjangan operasional pasca-kontrak karya.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Maroef Sjamsoeddin mengatakan saat ini PTFI menghadapi beberapa tantangan besar dalam sejarah perusahaan.
Untuk itu, manajemen akan menjalankan kebijakan, strategi, dan upaya perusahaan dalam menggapai visi dan misi secara efektif dan efisien.
"Tantangan itu berasal dari penurunan harga komoditas di pasar global yang menurunkan harga saham di bursa internasional. Selain itu juga kebutuhan modal investasi yang besar," katanya dalam acara sambutan upacara bendera HUT ke-70 Republik Indonesia di Sporthall Tembagapura, Mimika, Papua, Senin, 17 Agustus 2015.
Lebih jauh Maroef menjelaskan kebutuhan modal investasi yang sangat besar itu untuk melanjutkan produksi pada tambang underground. Selain itu, kebutuhan dana diperlukan untuk perluasan dan pengembangan kapasitas smelter di Gresik, Jawa Timur.
Tantangan lain yang dihadapi PTFI, lanjut pemimpin upacara itu, datang dari kondisi alam berupa perubahan cuaca dampak El- Nino. Hal ini perlu menjadi fokus antisipasi terhadap nilai produksi.
Untuk itu, dia berharap karyawannya terus bekerja keras, optimistis, dan mengubah sikap konsumtif menjadi produktif.
Maroejf juga menekankan pelaksanaan konsolidasi internal, meningkatkan koordinasi terpadu, mempertajam fungsi manajemen dalam jajaran divisi atau bidang kerja masing-masing.
"Jangan mengabaikan keamanan dan keselamatan kerja. Pelihara kekompakan dan tingkatkan rasa memiliki dan bangga sebagai karyawan serta keluarga besar PTFI."
Divestasi Freeport, Luhut: yang Dirundingkan Soal Waktu Realisasi
4 Oktober 2017
Divestasi Freeport, Luhut: yang Dirundingkan Soal Waktu Realisasi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kepemilikan pemerintah pada 51 persen saham Freeport McMoran Inc. sudah disetujui. Menurutnya saat ini hanya perundingan lagi mengenai waktu realisasi 51 persen saham tersebut.