TEMPO.CO, Jakarta - Meski fenomena El Nino masih akan terus terjadi hingga November 2015, kredit di sektor pertanian dinilai tak terkena dampak.
Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ryan Kiryanto mengatakan kredit di sektor ini sudah tersalurkan sebelum masa tanam dilakukan. Dengan kata lain, fenomena El Nino datang saat kredit di sektor ini sudah tersalurkan.
"Kalau pertanian masa panennya itu misal enam bulan, tapi itu sudah dibiayai. Lagipula El Nino kan baru di beberapa daerah," katanya kepada Bisnis.com.
Ryan mengatakan pertumbuhan kredit di sektor ini pada awal tahun pun baik. Kemudian, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sektor pertanian hingga awal tahun masih terjaga.
Dari data statistik perbankan indonesia (SPI) yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit di sektor pertanian per April 2015 sebesar Rp 214,08 triliun dengan NPL Rp 4,6 triliun atau sebesar 2,15%. Penyaluran kredit di sektor ini tercatat naik 13,81% secara year on year (y-o-y) dari Rp188,09 triliun.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
14 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.