Semester I, Garuda Bukukan Laba Bersih Rp 394 Miliar

Reporter

Kamis, 30 Juli 2015 14:13 WIB

Seorang pramugari tengah melakukan selfie dari atas sebuah pesawat Garuda Indonesia di Garuda Maintenance Facilities (GMF) Cengkareng, Tangerang, 24 Februari 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia pada periode semester I tahun ini berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar 29,3 juta dolar AS (Rp 394,7 miliar).

Pelaksana harian VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan laba tersebut meningkat sebesar 114,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. "Tahun lalu Garuda rugi sebesar 201,3 juta dolar AS," ujar Ikhsan dalam keterangan tertulis pada Kamis, 30 Juli 2015.

Menurut Ikhsan, peningkatan kinerja di tengah penurunan perekonomian ini dicapai berkat penerapan berbagai strategi pengembangan bisnis melalui program “Quick Wins”. Selain itu, juga melalui berbagai upaya efisiensi berkelanjutan yang dilaksanakan.

"Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan pendapatan usaha sebesar 1, 84 miliar dolar AS yang mengalami peningkatan sebesar 4,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1.76 miliar dolar AS," ujarnya.

Selain itu, beban usaha juga berhasil diturunkan sebesar 11,6 persen dari 1,99 miliar dolar AS menjadi 1,76 miliar dolar AS. Peningkatan pendapatan dan disiplin penurunan biaya ini, menurut Ikhsan, merupakan wujud pertumbuhan positif perusahaan yang ditopang oleh meningkatnya kinerja perseroan sejak awal 2015.

Seiring dengan pengembangan jaringan penerbangan yang dilaksanakan secara berkelanjutan, Garuda Indonesia, termasuk Citilink, juga berhasil mengangkut sebanyak 15.900.961 penumpang. "Ini meningkat 19,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 13.307.351 penumpang," kata Ikhsan.

Garuda berhasil mengangkut sebanyak 11.555.319 juta penumpang yang terdiri atas 9.432.349 penumpang domestik dan 2.122.979 penumpang internasional. Sedangkan Citilink berhasil mengangkut 4.345.642 juta penumpang atau meningkat 32 persen dari 3.282.844 penumpang pada periode yang sama tahun lalu.

Menurut Ikhsan, frekuensi penerbangan Garuda Indonesia domestik dan internasional juga mengalami peningkatan mencapai 122.446 penerbangan. "Ini meningkat 13,8 persen dibanding tahun lalu yang sebanyak 107.568 penerbangan."

DEVY ERNIS

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

1 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

2 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

6 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

7 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

8 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

11 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

13 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

19 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

19 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

24 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya