TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Pertanian Anton Apriyantono akan merevisi keputusan Menteri Pertanian tentang ketentuan impor daging. Dalam surat itu, impor daging hanya boleh dilakukan dari negara bebas penyakit mulut dan kuku (PMK). Menurut Anton, dalam revisi itu nanti, impor daging diperbolehkan dari negara yang seluruh wilayahnya belum bebas PMK. Artinya, bisa jadi di satu negara belum dinyatakan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) bebas PMK, tapi ada bagian wilayah negara itu yang sudah bebas. "Dari wilayah itulah daging boleh diimpor," kata dia kepada Tempo beberapa hari lalu. Impor daging sapi, lanjut Anton, saat ini hanya diperbolehkan dari Selandia Baru dan Australia. Sebab, kedua negara ini sudah dinyatakan bebas PMK. Namun, Departemen Pertanian kini tengah mengkaji kemungkinan impor dari Argentina dan Hongaria. Jika kajian terhadap penyakit serta perubahan peraturan sudah dilakukan, impor daging dari kedua negara ini bisa dilakukan pada Desember mendatang. Impor daging dari kedua negara itu diharapkan bisa menekan harga daging impor. Harga daging impor dari Australia dan Selandia Baru saat ini cukup mahal. Sebab, tidak ada pesaing sama sekali. Meski demikian, Anton menyatakan tidak akan ada pembatasan kuota impor daging dari Argentina dan Hongaria. "Tergantung mekanisme pasar, kami tidak menetapkan kuota," ujarnya. Ewo Raswa