Arus Peti Kemas Mencapai 1.5 juta di Tanjung Perak

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 28 Juli 2015 19:26 WIB

Puluhan truk peti kemas antre di gerbang Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, 28 Juli 2015. Kegiatan distribusi barang dan peti kemas dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok lumpuh akibat aksi mogok nasional pekerja JICT. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Arus barang, khususnya dengan peti kemas, melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, hingga semester pertama 2015 mencapai 1.5 juta twenty foot equivalent units (Teus) atau cukup stabil meski sejak awal tahun ini perekonomian nasional maupun dunia relatif lesu.

Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Edi Priyanto, di Surabaya, Selasa, mengatakan bahwa cukup stabilnya arus barang itu di antaranya terlihat dari realisasi arus peti kemas yang keluar masuk melalui beberapa terminal di Pelabuhan Tanjung Perak seperti Terminal Petikemas Surabaya, Terminal Berlian, terminal konvensional Jamrud, Nilam, dan Mirah, serta Terminal Teluk Lamong.

"Sepanjang semester I tahun 2015 terealisasi sebanyak 1.268.158 boks atau setara dengan 1.512.433 Teus. Maka relatif stabil dibandingkan dengan realisasi paruh tahun 2014 yang tercatat 1.268.723 boks atau setara dengan 1.516.558 Teus," katanya.

Realisasi tersebut, menurut dia, menunjukkan peningkatan bila dibandingkan semester pertama tahun 2013 yang mencapai 1.226.938 boks atau setara dengan 1.466.543 Teus. Sedangkan realisasi pada periode yang sama 2012 sebanyak 1.166.233 boks atau setara dengan 1.392.982 Teus.

Sementara itu, arus peti kemas yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak pada 2014 sebanyak 2.608.321 boks atau setara dengan 3.105.827 Teus.

Arus peti kemas pada 2014 meningkat sebesar 3,7 persen dibandingkan catatan peti kemas tahun 2013 yang tercatat 2.517.017 boks atau setara dengan 2.993.931 Teus. "Hingga akhir tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, kita perkirakan arus peti kemas akan meningkat 4-5 persen," kata Edi Priyanto.

Peningkatan arus peti kemas tersebut, katanya, berdasarkan asumsi bergairahnya perekonomian nasional seiring dengan dorongan pemerintah untuk meningkatkan serapan anggaran pembangunan, serta sentimen positif perekonomian dunia.

Apalagi, lanjutnya, minat pengiriman barang dengan peti kemas oleh kalangan pelaku usaha dari tahun ke tahun meningkat. "Alasannya, selain lebih terlindung dari cuaca, peti kemas juga dirasa lebih efisien dan risiko barang rusak lebih kecil," ujarnya.


ANTARA

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

9 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

15 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

16 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

17 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

17 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

17 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

17 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

18 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

20 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

21 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya