Kementerian Industri Adakan Forum Industri Hijau di Rusia

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 24 Juli 2015 22:02 WIB

Seniman Tisna Sanjaya bersama sejumlah penggiat seni dan Greenpeace Indonesia memperingati hari air dengan melukis di Sungai Citarum yang tercemar limbah pabrik di kawasan Cigebar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/3). 70 persen dari sekitar 600 industri berada di bagian hulu Citarum dan hanya 10 persen yang memiliki instalasi pengolah air limbah standar. 80 persen air Sungai Citarumi menjadi sumber air baku bagi perusahaan air minum di Jakarta. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian menyelenggarakan forum bisnis bertajuk Indonesian Green Industrial Forum pada pameran industri Rusia bertajuk The 6th International Industrial Exhibition (Innoprom).


Forum bisnis itu dibuka langsung Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia, Djauhari Oratmangun, dan dilanjutkan pembicara kunci Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Struktur Industri, Ngakan Timur Antara.


“Bahkan dari Kadin Rusia sempat menyampaikan profil mereka dan keinginan untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia,” kata Antara, melalui siaran pers diterima di Jakarta, Jumat, 24 Juli 2015.


Pada forum tersebut, masing-masing perusahaan baik dari Indonesia maupun Rusia seperti PT Petrokimia Gresik memaparkan tentang konservasi sumberdaya di industri pupuk.


Kemudian, PT Semen Tonasa yang memaparkan tentang energi alternatif di industri semen, dan PT Pindad yang memaparkan tentang green industry berkaitan dengan upaya efisiensi energi pada dapur peleburan logam.


Sedangkan PT CTech Labs Edwar Technology memaparkan tiga teknologi unggulan, yaitu teknologi pemindai untuk industri, teknologi pemindai untuk kesehatan dan teknologi untuk terapi kanker.


Semua teknologi itu menggunakan low level energy (listrik statis), selain perusahaan Rusia, Shvabe, memaparkan tentang teknologi alat kesehatan, lampu lalu lintas dan teknologi optik untuk dapat dikerjasamakan dengan pihak Indonesia.


Sementara itu, lanjut Antara, di sela-sela Innoprom 2015 berlangsung, delegasi Indonesia juga mengadakan kunjungan kerja ke Pervoulralsk New Pipe Plant, yaitu industri pipa dan peleburan baja di Ekaterinburg, Rusia.


Kunjungan untuk studi banding dan upaya pembelajaran bagi industri Indonesia yang diharapkan dapat menerapkan efisiensi sumber daya Dapat disampaikan, Pervoulralsk New Pipe Plant didirikan pada 1934 dan menjadi bagian dari Chelyabinsk Tube-Rolling Plant Group.


Selama lebih dari 81 tahun telah memproduksi berbagai jenis pipa baja dengan kapasitas 250.000 ton per tahun yang telah memenuhi berbagai standar nasional Rusia maupun standar internasional, dan persyaratan teknis.


Pipa yang diproduksi tersebut digunakan dalam berbagai kegiatan industri seperti industri pengeboran minyak dan gas, penerbangan, perkapalan, kesehatan, otomotif, air minum, bahkan ruang angkasa.


Produk ini telah diekspor ke lebih dari 25 negara di Eropa, Asia, dan Amerika dan telah memenuhi berbagai standar internasional serta persyaratan teknis.


"Suatu hal yang menarik, dalam upaya mencetak sumber daya manusia yang siap pakai, pemerintah Federasi Rusia memiliki kebijakan, perusahaan besar diwajibkan memiliki pusat pendidikan didukung fasilitas laboratorium yang lengkap,” papar Antara.


Pola pendidikan tersebut, tambahnya, dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan di Indonesia dalam mempersiapkan tenaga profesional di sektor industri dengan dukungan berbagai pihak

ANTARA

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya