Akhir Juli Ini IMF Bakal Cairkan Dana Baru Untuk Ukraina  

Reporter

Jumat, 24 Juli 2015 07:53 WIB

REUTERS/Sukree Sukplang

TEMPO.CO, Jakarta - Dana Moneter Internasional mengisyaratkan pihaknya bisa mencairkan 1,7 miliar dolar AS di dana talangan (bailout) untuk Ukraina pekan depan, ketika negara itu bersusah payah keluar dari perang saudara dan mencari keringanan utang sektor swasta.

Dewan eksekutif IMF dijadwalkan akan bertemu pada 31 Juli untuk memutuskan pencairan kedua paket dukungan empat tahun di negara itu, juru bicara IMF Gerry Rice mengatakan, lapor AFP.

Persetujuan pembayaran "dimungkinkan asalkan memenuhi persyararatan yang biasa kami butuhkan," Rice mengatakan pada konferensi pers rutin.

Pada awal Juli, IMF mengatakan bahwa pencairan kedua akan datang setelah penyelesaian tertentu, tindakan yang tidak ditentukan dan dalam kondisi yang akan memungkinkan staf IMF untuk menilai apakah utang publik Ukraina berkelanjutan "dengan probabilitas tinggi".

IMF memberikan Ukraina program dukungan empat tahun senilai 17,5 miliar dolar AS pada Maret, karena ekonominya mendekati keruntuhan setelah lebih dari satu tahun dilanda perang saudara, dengan bantuan awal lima miliar dolar AS telah dirilis.

Lembaga yang berbasis di Washington, dengan 188 negara anggota, awalnya mensyaratkan program bantuannya pada negara itu setelah mencapai kesepakatan dengan kreditor swasta yang akan mengurangi beban pembayaran utang 15,3 miliar dolar AS selama empat tahun mendatang.

Kiev telah berupaya mengurangi beberapa utangnya, tetapi Komite Ad Hoc dari pemegang obligasi Ukraina -- terutama empat perusahaan investasi dan hedge funds AS -- mengatakan bahwa perpanjangan periode pembayaran utang akan cukup untuk mencapai tujuan.

"Pihak berwenang dan komite kreditor ad hoc telah membuat kemajuan baik dalam perundingan mereka," kata Rice, meskipun tidak ada perjanjian formal telah tercapai.

"Kemajuan lebih lanjut diharapkan pada 31 Juli," kata Rice.

Sementara itu juru bicara IMF memperingatkan bahwa Kiev harus "menghindari kebijakan pembalikan" pada reformasi yang dituntut oleh IMF dalam pertukaran untuk dana talangan.

Ditanya tentang pendekatan dana talangan IMF yang tampak lebih longgar untuk Ukraina dibandingkan dengan Yunani, Rice mencatat bahwa mereka "dua negara sangat berbeda -- keadaannya sangat berbeda".

"Pemerintah di sana (Ukraina) telah membuat komitmen, mereka sudah melaksanakan reformasi, sudah ada banyak kemajuan di sana," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

11 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

13 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

54 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

55 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

59 hari lalu

Profil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan

Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

59 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

59 hari lalu

Shehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali

Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya