Gubernur BI: Krisis Yunani Tak Berdampak Besar bagi Indonesia  

Reporter

Senin, 6 Juli 2015 19:45 WIB

Gubernur BI Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Krisis ekonomi Yunani dinilai tidak berdampak besar terhadap perdagangan Indonesia. Meski begitu, Indonesia diminta tetap waspada.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan krisis ekonomi tidak terlalu mempengaruhi investasi Indonesia. “Tapi memang ada persepsi tentang stabilitas ekonomi makro,” kata Agus di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 6 Juli 2015. “Itu yang akan terkena.”

Akhir pekan lalu, 61 persen rakyat Yunani menolak tuntutan penghematan yang diusulkan kreditor Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam referendum bailout. Padahal, Negeri Dewa-Dewi itu memiliki utang sebesar 1,5 miliar Euro kepada IMF.

Menurut Agus, krisis ekonomi Yunani justru akan memperkuat perekonomian Amerika Serikat dan Jepang. Sementara perekonomian Cina, ujar Agus, terus menurun. “Negara-negara berkembang perlu waspada dan Indonesia juga,” kata mantan Menteri Keuangan itu.

Agus mengatakan Bank Indonesia akan mewaspadai dampak krisis ekonomi Yunani terhadap pasar uang dan modal. Bank Indonesia, ujar Agus, sebenarnya sudah mengantisipasi krisis tersebut dalam tiga bulan terakkhir, termasuk rencana perubahan suku bunga Amerika Serikat.

Karena antisipasi tersebut, Agus optimistis Indonesia mampu melalui dampak dari krisis ekonomi Yunani. Terpenting, menurut dia, Indonesia mampu menjaga stabilitas ekonomi makro. “Tidak perlu khawatir berlebihan. Kita akan bisa melewati ini dengan baik,” ujar Agus.

SINGGIH SOARES

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

20 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya