Ahok Targetkan Bank DKI Go Public pada 2017

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 3 Juli 2015 19:37 WIB

Gubernur Ahok berbicara tentang kecelakaan bus Transjakarta. TEMPO/Ridian Eka Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan Bank DKI go public pada 2017 menyusul perombakan jajaran direksi bank tersebut.

"Dengan dilakukannya pergantian di jajaran direksi, target saya Bank DKI bisa memberi keuntungan dan menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) DKI selama tiga tahun berturut-turut, serta go public pada tahun 2017," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut Ahok, apabila Bank DKI sudah berhasil go public, akan mempermudah pengelolaan bank itu sendiri karena segalanya dapat dikontrol dengan baik dan tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun.

"Kalau sudah bisa go public, pengelolaannya jadi lebih gampang. Bahkan, siapa pun gubernur yang memimpin Jakarta, tidak akan bisa mengintervensi Bank DKI karena seluruh sistem sudah terkontrol baik serta transparan," ujar Ahok.

Dalam pergantian jajaran direksi tersebut, kata dia, pihaknya turut melibatkan sejumlah profesional dari bank lain, di antaranya Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), dan Bank Negara Indonesia (BNI).

"Karena saya memang betul-betul mau mengembangkan Bank DKI. Oleh karena itu, saya merekrut para profesional, terutama sekali saya ingin kembangkan dari segi information and technology (IT)," ungkap Ahok.

Jajaran direksi Bank DKI yang mengalami pergantian itu, termasuk jabatan direktur utama yang sebelumnya ditempati oleh Eko Budiwiyono, lalu digantikan oleh Kresno Sediarsi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Operasional Bank Mandiri.

Selain jabatan direktur utama, jajaran komisaris yang diganti, antara lain Hasan Basri Saleh yang sebelumnya menjabat sebagai presiden komisaris digantikan oleh Honggo Widjojo Kangmasto. Lalu, Sarwanto dan Ahdi Jumhari Luddin diangkat sebagai komisaris independen.

Selanjutnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono diangkat menjadi Komisaris Bank DKI. Kemudian, Agus Prastowo menjadi Direktur Kepatuhan.

Sementara itu, Martono Soeprapto, Sigit Prastowo, Antonius Widodo Mulyono, serta Farel Tia Silalahi dipercaya menjadi Direktur Bank DKI.

ANTARA

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

10 jam lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

1 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

4 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

6 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

10 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

10 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

10 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

13 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya