TEMPO.CO, Yogyakarta - Bahan bakar minyak menjadi komponen penyumbang terbesar dalam inflasi di Yogyakarta pada Juni 2015, yang mencapai 0,35 persen. Kepala Badan Pusat Statistik Yogyakarta, Bambang Kristianto, mengatakan BBM menjadi penyumbang naiknya ongkos distribusi komoditas selama Ramadhan tahun ini. “Bensin (BBM) menyumbang inflasi sebesar 0,05 persen,” kata Bambang di kantor BPS, Rabu, 1 Juli 2015.
Menurut dia, kebutuhan masyarakat untuk mengonsumsi sejumlah komoditas bertambah selama bulan puasa. Kota Yogyakarta harus mendatangkan komoditas dari luar Yogyakarta. Misalnya bawang merah yang didatangkan dari Nganjuk, Jawa Timur, nangka muda dari Lampung, dan gula merah dari Kabupaten Kulon Progo.
Ini mempengaruhi ongkos distribusi barang yang didatangkan dari luar Kota Yogyakarta. Dia mencontohkan biaya pengiriman gula merah dari Kabupaten Kulon Progo ke Kota Yogyakarta yang naik 10 persen. Misalnya dari Rp 1 juta menjadi Rp 1,1 juta untuk satu kali angkut barang.
Selain bensin, tekanan inflasi kompenen lain, yang datang dari harga yang diatur pemerintah adalah tarif dasar listrik. Sedangkan, komoditas yang paling mempengaruhi inflasi adalah daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, dan beras. Daging ayam ras menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen, telur ayam ras 0,03 persen, cabai merah, beras, gula pasir, dan apel 0,02 persen.
Bambang menyatakan angka inflasi pada periode yang sama dibanding dengan tahun lalu untuk saat ini lebih rendah. Pada Juni 2014, angka inflasi di Kota Yogyakarta 0,43 persen.
Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Tri Widodo, mengatakan memprediksi inflasi selama bulan puasa dan Lebaran tahun 2015 akan lebih tinggi ketimbang periode yang sama pada tahun lalu. Penyebabnya adalah pemerintah mencabut subsidi bahan bakar minyak sebagai penyumbang inflasi.
SHINTA MAHARANI
Berita terkait
Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?
8 hari lalu
Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
8 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
8 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaBPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
8 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Baca SelengkapnyaBPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan
9 hari lalu
BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaSurplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit
9 hari lalu
Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaTimur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak
9 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPenerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen
27 hari lalu
Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.
Baca SelengkapnyaBPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011
29 hari lalu
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaTerkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya
29 hari lalu
BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.
Baca Selengkapnya