TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Pan Brothers Tbk memproyeksikan laba sebelum pajak dan non konsolidasi hingga akhir 2005 mencapai Rp 6,908 miliar. Nilai itu menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,6 miliar. "Proyeksi ini telah memperhitungkan adanya kenaikan BBM dan penerapan Pedoman Standar Akutansi Keuangan (PSAK 24),"kata Direktur Keuangan Pan Brothers, Anne Patricia Sutanto, dalam paparan kinerjanya di Bursa Efek Jakarta.Pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), industri maupun umum, menurut Anne tidak begitu signifikan terhadap kinerja perusahaan. Karena seluruh produksi Pan Brothers diekspor ke luar negeri danpendapatannya dalam bentuk dolar AS. "Pengaruh kenaikan dua jenis BBM tersebut hanya sekitar 1 - 2 persen terhadap biaya produksi maupun laba bersih sebelumpajak,"katanya. Menurut Anne, yang mempengaruhi kinerja Pan Brothers adalah efek dominonya terhadap bahan baku, bahan mentah (dari pembungkus seperti kardus), dan transportasi kedan dari supplier dan pelabuhan.Produk Pan Brothers 100 persen di ekspor ke luar negeri antara lain ke Amerika Serikat, Eropa, Kanada dan Australia. Produksi perseroan dengan merek dagang ; Calvin Klein Jeans, Learner, DKNY, Penguin, Perry Ellis, Euro Disney dan lainnya.Sebelumnya pada Juli 2005, perseroan telah mendapat dana right issue sebesar Rp 44,544 miliar. Dana tersebut telah digunakan sepenuhnya untuk mengambil alih 99 persen saham PT Pancaprima Ekabrothers. "Rencananya laporan keuangan Pancaprima ini akan dikonsolidasikan dengan laporan keuangan PBRX 2005. Sehingga total aset dan penjualan PBRX akan menjadi lebih besar,"kata Anne.Suliyanti Pakpahan
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.