Yogya Larang Daging Impor Dijual di Pasar Tradisional

Reporter

Selasa, 23 Juni 2015 11:09 WIB

Warga memadati pasar untuk membeli daging sapi pada perayaan Meugang di pasar daging tradisional Inpres Lhokseumawe, Aceh, 16 Juni 2015. Meugang adalah tradisi menyembelih kambing atau sapi yang dilaksanakan yakni pada Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau kepada para pedagang daging sapi agar tidak menjual daging impor di pasar tradisional di daerah itu. Alasannya, agar tidak merusak harga sapi lokal.

"Kami tidak merekomendasikan ada penjualan daging impor di Yogyakarta," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta Sutarno di Yogyakarta, Selasa, 23 Juni 2015.

Menurut Sutarno, beberapa peternak sapi di Yogyakarta sempat mengeluhkan keberadaan daging sapi impor di pasaran, yang mempengaruhi kondisi harga jual daging dari peternak lokal. Dia mengatakan daging sapi impor sebaiknya disalurkan di daerah lain yang masih kekurangan sapi, seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Di DIY sendiri, persediaan daging sapi sudah tercukupi dari peternak sapi lokal. "Bahkan kami masih mampu memasok daging untuk daerah lain jika ada permintaan," ujarnya.

Kendati demikian, menurut dia, harga jual daging di semua pasar tradisional di DIY saat ini masih stabil tinggi, mencapai Rp 110 ribu per kilogram, dengan berat hidup rata-rata mencapai Rp 35 ribu per kilogram.

Menurut Sutarno, hingga saat ini rata-rata setiap rumah pemotongan hewan (RPH) yang ada di Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta memotong sebanyak 1.500-2.000 ekor sapi per bulan. Sedangkan kebutuhan konsumsi daging sapi masyarakat masih di bawah angka tersebut.

Kebutuhan daging sapi masyarakat Yogyakarta, khususnya untuk rumah tangga, rata-rata mencapai 8 ton per bulan. Jumlah itu diperkirakan tidak mengalami lonjakan pada Ramadan dan Idul Fitri. "Kebutuhan terbesar justru untuk pembuatan bakso. Sementara untuk rumah tangga tidak banyak," tuturnya.

Selain itu, kata dia, untuk populasi sapi di DIY pada 2015 ditargetkan mencapai 322.750 ekor sapi. Jumlah itu meningkat dari 2014 yang mencapai 302.011 ekor.

ANTARA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

9 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

12 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

49 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Palmerah Naik jadi Rp 145 Ribu per Kilogram

49 hari lalu

Hari Pertama Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Palmerah Naik jadi Rp 145 Ribu per Kilogram

Sejumlah pedagang di Pasal Pamerah, Jakarta Barat, menyebutkan harga daging sapi naik di hari pertama di bulan puasa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

53 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

57 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya