Tim Percepatan Petakan Persoalan Pertanian di Lapangan  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 21 Juni 2015 15:48 WIB

Sejumlah petani terlihat berada di tanah pertanian yang mengalami kekeringan, keadaan ini dapat membuat Korea Utara mengalami gagal panen. Phyongan, Korea Utara, 20 Juni 2015. REUTERS / Jacky Chen

TEMPO.CO, Jakarta - Demi menggenjot percepatan investasi di sektor pertanian, tim terpadu yang sementara terdiri atas representasi Kementerian Pertanian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal menyatakan akan segera memetakan persoalan di lapangan.

Syukur Iwantoro, Ketua Upaya Khusus Investasi Pertanian Kementerian menyampaikan, tim terpadu telah mendeteksi beberapa persoalan, misalnya kurangnya ketersediaan lahan untuk membangun peternakan sapi.

“Terutama untuk pola peternakan semi pastoral, tantangan utamanya yaitu sebagian besar lahan potensial merupakan tanah ulayat, seperti kami temukan di NTT, Maluku, dan Papua,” ucap Syukur melalui pesan pendek, Sabtu, 20 Juni 2015.

Selain itu, Syukur menerangkan, keterbatasan lahan disebabkan oleh banyaknya lahan yang telah dikuasai perseorangan atau perusahaan tertentu dengan status hak guna usaha, tapi justru tidak dimanfaatkan atau menjadi lahan tidur.

Kasus seperti ini, menurut Syukur, kerap ditemukan di Sulawesi, Papua Barat, dan Kalimantan yang luas totalnya mencapai ratusan ribu hektare.

Untuk itu, Syukur menyatakan pemerintah berkomitmen menyelesaikan persoalan-persoalan ini untuk menarik lebih banyak investasi, khususnya ke sektor peternakan. Menurut dia, ihwal ketersediaan lahan kerap menjadi momok investor yang berminat menanamkan modalnya di dalam negeri.

Adapun dalam rapat yang digelar Jumat lalu, pemerintah memutuskan akan membentuk tim terpadu percepatan investasi sektor pertanian yang beranggottakan perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan BKPM.




Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

11 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

13 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

14 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

24 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

36 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

38 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

39 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya