Bank Indonesia Bangun Cluster Sapi Perah di Magelang

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 16 Juni 2015 18:15 WIB

Seekor sapi dipertunjukkan kepada penonton dalam kontes Miss Milk Cow di Moc Chau, Hanoi, 15 Oktober 2014. Kontes ini menyeleksi 126 sapi dari 16,000 sapi di daerah Moc Chau. Ajang ini bertujuan untuk mempromosikan beternak sapi perah di Vietnam. REUTERS/Kham

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama dalam pengembangan cluster sapi perah terintegrasi dengan pertanian hortikultura di Desa Pandean, Ngablak, Kabupaten Magelang, Selasa, 16 Juni 2015.

Pelaksanaan acara ini juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Magelang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, petani sapi setempat, dan perangkat desa.

IY, mengatakan program kerja sama ini merupakan komitmen BI memberdayakan para petani yang memanfaatkan pupuk organik dari kotoran sapi.

Di samping itu, potensi ternak sapi perah di Desa Pandean dan sekitarnya cukup bagus untuk kelanjutan usaha para petani. "Ke depan, kami berharap program dari BI bisa bermanfaat bagi para petani," ujarnya disela-sela acara kerja sama, Selasa, 16 Juni 2015.

Selain kerja sama tersebut, BI maupun pemerintah daerah memberikan bantuan berupa alat pengolah kompos dan lainnya.

Menurutnya, BI memberikan bantuan khusus kepada kelompok tani yang mengembangkan pupuk organik. Pupuk organik dari kotoran dimanfaatkan petani untuk pemupukan tanaman hortikultura warga setempat.

Ketua Kelompok Tani Sapi Perah Tugiyono menyambut senang atas kerja sama dengan BI dan pemerintah daerah. Dia mengatakan para petani setempat mengandalkan hasil panen dari tanaman hortikultura.

BISNIS

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya