Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali (KOMUNIKA)
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan Pasar Rakyat Syariah sebagai wadah kampanye keuangan syariah nasional bagi masyarakat yang dilaksanakan di tujuh kota pada 2015.
"Acara ini merupakan bagian dari gerakan kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah (ACSK) yang dilaksanakan pada 13 sampai 14 Juni 2015 dan diselenggarakan di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makasar dan Balikpapan," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam sambutan pembukaannya di Jakarta, Sabtu (13 Juni 2015).
Ia mengatakan, Pasar Rakyat Syariah yang berlokasi di Parkir Selatan Senayan, Jakarta berisi 150 stan yang menampilkan produk-produk keuangan syariah, sehingga pengunjung dapat memperoleh pengetahuan mengenai profil, kelebihan, dan manfaat produk.
Selain itu, acara informatif ini akan diramaikan dengan lomba lari sepanjang lima kilometer bertema "OJK Fun Run", dan diikuti 10.000 peserta dari masyarakat umum dan pelaku industri keuangan syariah pada Minggu (14 Juni 2015).
Sedangkan Pasar Rakyat Syariah di Surabaya dan Makasar serta Balikpapan akan diramaikan dengan acara jalan sehat di alun-alun kota yang rencananya dihadiri oleh pejabat daerah itu.
Sementara itu, edukasi keuangan syariah di Bandung dimulai pada Sabtu (13 Juni 2015) malam, bersamaan dengan peresmian Car Free Night di Jalan Asia Afrika.
Acara yang rencananya akan disertai kegiatan bersepeda bareng 1.300 pimpinan dan karyawan industri keuangan di Bandung, kemudian dilanjutkan dengan peresmian Pasar Rakyat Syariah di Kantor OJK Bandung.
Selain itu, pembukaan Pasar Rakyat Syariah di Medan juga dimulai dengan kegiatan "OJK Family Fun Walk" pada Minggu (14 Juni 2015), yang dimeriahkan ribuan peserta serta akan dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Eri Nuradi, kata Muliaman.
Lebih lanjut ia menuturkan kegiatan sosialisasi itu juga menjadi ajang pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan membentangkan kain dukungan terhadap ACKS terpanjang, yaitu 1.000 meter, dimana perayaan ini akan dilakukan serentak di tujuh kota tersebut.
"Selain untuk meningkatkan literasi keuangan syariah pada masyarakat umum, kegiatan tersebut juga sebagai upaya mendorong pertumbuhan dan memperbesar pangsa pasar syariah agar dapat berkontribusi lebih besar bagi pembangunan," katanya.
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
38 hari lalu
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
42 hari lalu
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
26 Februari 2024
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
BI memproyeksikan Ekonomi Syariah Indonesia tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024. Adapun pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan perbankan syariah.
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
26 Februari 2024
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
Kementerian Keuangan menyoroti minimnya porsi keuangan syariah terhadap kinerja sektor keuangan nasional. Padahal, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam.
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
22 Februari 2024
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan berikutnya. Lalu siapa yang berpotensi menjadi Menkeu berikutnya?