ConocoPhillips Indonesia Lakukan Penghematan Besar-besaran  

Reporter

Kamis, 4 Juni 2015 15:40 WIB

AP/David Zalubowski

TEMPO.CO, Jakarta - Kontraktor Kontrak Karya Migas ConocoPhillips Indonesia melakukan efisiensi biaya sekitar 20-30 persen. Upaya itu dilakukan guna menyiasati anjloknya harga minyak dunia dan menjaga revenue perusahaan tahun ini.

Vice President Development and Relations ConocoPhillips Indonesia Joang Laksanto mengatakan turunnya harga minyak global cukup berimbas terhadap kinerja revenue operator migas itu.

“Sebetulnya kami tidak rugi, tetapi revenue sedikit turun. Untuk menjaga itu perlu ada efisiensi,” katanya saat temu media di Palembang, Rabu, 3 Juni 2015.

Joang memaparkan efisiensi yang dilakukan pihaknya mencakup berbagai bidang, termasuk tidak menaikkan gaji karyawan pada tahun ini. Tak hanya itu, sejumlah proyek yang telah direncanakan akan ditunda. “Memang ada proyek-proyek yang ditunda, tetapi kami tetap menjalankan komitmen yang kami sampaikan ke pemerintah,” katanya.

Ia mencontohkan salah satu komitmen tersebut adalah eksplorasi di Palangkaraya. Di tempat itu pihaknya sedang menjalankan pengeboran. “Eksplorasi tetap kami lakukan, salah satunya di Palangkaraya sesuai komitmen kami dengan pemerintah. Tapi kegiatannya memang dikurangi,” ujarnya.

Menurut Joang, efisiensi merupakan hal mutlak yang perlu dilakukan operator migas mengingat outlook harga minyak dunia hingga dua sampai tiga tahun ke depan tidak akan mengalami kenaikan yang signifikan.

Efisiensi lain yang dilakukan ConocoPhillips mencakup di bidang sumber daya manusia. Namun Joang menegaskan pihaknya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja. Perusahaan hanya akan mengevaluasi kontrak-kontrak yang hampir habis. Kalau masa kontraknya habis, maka tidak akan diperpanjang. "Kontrak itu mencakup service hingga labour, tetapi itu bukan PHK,” ujarnya.

Menurut dia, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SKK Migas) telah mengimbau bahwa efisiensi SDM tidak menjadi prioritas utama.

Dalam kesempatan itu, Joang mengatakan produksi gas yang dikelola perusahaan di Blok Corridor Sumatera Selatan masih stabil.

Ia mengemukakan saat ini produksinya mencapai 700 MMSCFD dari total koridor yang meliputi Sumatera Selatan, Jambi, dan Kepulauan Riau. Adapun wilayah operasi ConocoPhillips di Sumatera Selatan berada di Kabupaten Musi Banyuasin, seperti di Grissik dan Suban, serta sebagian berada di Kabupaten Banyuasin.

BISNIS.COM

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya