Dalam kandang ini, puluhan ribu ayam dibesarkan selama 35 hari sebelum dipersiapkan untuk menyuplai kebutuhan KFC di Inggris. Peternak mengklaim ayam-ayam ini berada dalam kondisi sehat dan bersih. Dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Beijing - KFC menggugat tiga perusahaan Cina dengan tuduhan menyebarkan berita bohong mengenai produk makanan restoran cepat saji tersebut. KFC menuding, ketiga perusahaan tersebut menyebarkan klaim palsu melalui media sosial perihal makanan yang dijual KFC, termasuk rumor ayam KFC memiliki delapan kaki.
Ketiga perusahaan yang dituntut adalah Shanxi Weilukuang Technology Company Ltd, Taiyuan Zero Point Technology Company, dan Yingchenanzhi Success and Culture Communication Ltd, yang beralamat di Kota Shenzhen. Juru bicara pengadilan distrik Shanghai Xuhui, Wu, mengaku telah menerima berkas gugatan KFC.
Direktur Utama Utama KFC Cina, Qu Cuirong, dalam pernyataannya di situs web KFC pada Senin lalu mengatakan, salah satu rumor yang paling terkenal adalah kabar ayam KFC adalah ayam mutan yang memiliki enam sayap dan delapan kaki. Rumor tersebut disebarkan melalui aplikasi telepon seluler WeChat, sebanyak empat ribu pesan berturut-turut.
KFC menuntut ganti senilai 1,5 juta yuan atau sekitar Rp 3,14 miliar dan permohonan maaf dari ketiga perusahaan. KFC juga mendesak pelaku menghentikan tindakannya. “Rumor ini tidak hanya membingungkan konsumen, tapi juga merusak merek kami,” kata Qu. Wartawan AP yang menghubungi nomor telepon ketiga perusahaan mendapati panggilan tidak terjawab atau nomor tidak valid.
Gugatan ini KFC dimasukkan oleh perusahaan makanan terbesar di Cina itu di tengah gencarnya kampanye pemerintah untuk membersihkan media sosial dari rumor. Menurut pemerintah Negeri Tirai Bambu, pelaku pemasaran Internet telah memanipulasi dunia maya untuk menyebarkan informasi palsu ihwal perusahaan kompetitor dan sebaliknya menghapus kritik yang dilontarkan konsumen.
Pemerintah Cina menjalankan kampanye tersebut sejak dua tahun lalu untuk membersihkan Internet dari rumor dan unsur-unsur negatif lainnya. Kebijakan ini dikecam sebagian warga lantaran dianggap merupakan kedok untuk menekan kritik terhadap Partai Komunis yang menguasai pemerintah saat ini. Namun, kampanye ini disambut baik oleh pelaku bisnis.
Menurut manajemen KFC, kebijakan pembersihan Internet memberi angin segar bagi perusahaan. Sebab sebelumnya, Qu berujar, KFC kesulitan untuk melindungi merek mereka terhadap rumor karena tidak bisa mengumpulkan bukti. “Kami sekarang mendapat kepercayaan diri dan senjata untuk melawan,” kata perempuan ini.
Hingga akhir 2014 KFCmemiliki 4.828 cabang di Cina. Berita negatif dan rumor banyak memukul kegiatan usaha KFC di negara itu. Pemegang saham KFC, Yum Brands, menyebutkan laba KFC pada 2014 melorot gara-gara salah satu pemasoknya dituding menjual daging lama. KFC telah menghentikan pembelian dari pemasok tersebut.