Investasi Rp 4,8 Triliun Asal Cina Siap Ditanam di Indonesia

Reporter

Sabtu, 30 Mei 2015 15:00 WIB

KAA, Bendera nasional Republik Rakyat Cina. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan asal Shenzen, Cina, siap membenamkan investasi di Indonesia melalui 16 kontrak proyek dengan nilai mencapai US$ 360 juta, atau setara dengan Rp 4,68 triliun.

Ye Chang Fu, Wakil Dirjen Komisi Ekonomi Pemerintahan Kota Shenzhen, mengatakan Indonesia merupakan mitra penting bagi Shenzen. Pada tahun lalu total perdagangan Indonesia-Shenzen mencapai US$ 3,07 miliar.

"Ekspor dari Shenzen sebesar US$ 29,5 miliar, meningkat hampir 10%," ujarnya saat berpidato dalam Shinzen-Jakarta Economic Trade Exchange and Matchmaking di Jakarta Convention Center, Jumat, 29 Mei 2015.

Menurut dia, pada akhir tahun lalu investasi Indonesia di Shenzen berada pada lebih dari 38 proyek. Penanaman modal asal Indonesia di Shenzen mencapai US$ 18,96 juta.

Saat ini sebanyak 17 perusahaan asal Shenzen telah membenamkan investasi di Indonesia dengan nilai US$ 68,85 juta. Sejumlah perusahaan asal Shenzen yang beroperasi di Indonesia, antara lain Huawei, ZTE, Han Laser, Hytera, dan lainnya.


Dia memastikan sebagai departemen, Shenzhen Municipal Government Services bertanggung jawab untuk mengembangkan ekonomi dan perdagangan Shenzhen, komite ekonomi dan perdagangan Shenzhen, serta aktif mendorong perusahaan untuk melakukan pertukaran yang luas dan kerja sama di Indonesia.

"Tetapi juga perusahaan sangat menyambut Indonesia di Shenzhen untuk memilih mitra dagang mereka, berbagi hasil pembangunan ekonomi," ucapnya.

Pada kesempatan itu, dia mengajak perusahaan-perusahaan maupun masyarakat Indonesia untuk menghadiri 2015 Guangdong Maritime Silk Road International Exposition dari abad ke-21.

Cina mengusulkan pembangunan "sepanjang jalan" mengembangkan visi strategis. Sedangkan ASEAN, dalam pembangunan Maritime Silk Road, menjadi daerah yang paling penting dari kerja sama untuk membangun sebuah platform baru untuk kerja sama di berbagai bidang.

Selain itu, di Provinsi Guangdong, tepatnya pada 29-31 Mei 2015, juga digelar asosiasi Haibo, yakni modern International Exhibition Center di Dongguan City, Guangdong.

Kegiatan promosi ini bertujuan untuk berkontribusi pada infrastruktur di sepanjang negara Maritime Silk Road dan antar daerah, pariwisata perdagangan dan proyek-proyek kerjasama budaya untuk mempromosikan perdagangan lintas batas e-commerce, pengiriman, logistik dan teknologi informasi, memperluas perdagangan impor dan ekspor makanan, teh, porselen, sutra dan produk industri ringan.

BISNIS.COM


Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

9 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

38 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya