Bioskop Layar Jembar ini akan Masuk Bursa Hong Kong

Reporter

Sabtu, 30 Mei 2015 04:40 WIB

Penonton menyaksikan pemutaran perdana film "The Dark Knight Rises" di dalam teater Liberty Science Center IMAX, Jumat (20/7), di Jersey City, New Jersey, Amerika Serikat. AP/Julio Cortez

TEMPO.CO , Jakarta: Imax Corporation, produsen teater layar lebar asal Kanada berencana untuk melantai di bursa Hong Kong. Imax telah mengajukan persyaratan untuk bisa mencatatkan saham (listing) di bursa Hong Kong.

Seperti dilansir dari BBC News, Jumat 29 Mei 2015, Imax berambisi untuk bisa masuk ke pasar saham Hong Kong yang menjadi salah satu kiblat industri perfilman dunia. Perusahaan ini berharap bisa bisa meraih sukses dengan menawarkan konsep bioskop layar jembar.

Tahun lalu, Imax mampu mencatat lonjakan keuntungan 30 persen di Cina. Sejak Negeri Tirai Bambu ini semakin terbuka terhadap investasi asing, industri perfilman menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sejak 2012, jumlah bioskop di Cina melonjak dua kali lipat.

Hingga Maret 2015, Imax telah 239 bioskop di Cina, Hong Kong dan Taiwan. Perusahaan ini berencana untuk membangu lagi 219 Teater Imax di Negeri Ginseng ini.

Imax sudah mencatatkan sahamnya di bursa New York beberapa tahun lalu. Rencana Imax untuk listing di bursa New York berimbas positif terhadap saham di bursa New York yang naik 9 persen.

Imax Corp menciptakan film dengan format khusus, memiliki kapasitas dan layar yang jauh-jauh-jauh lebih besar dari teater konvensional. Konstruksi teater IMAX sangat berbeda dari teater konvensional.

Resolusi gambar yang sangat tinggi membuat penonton dapat duduk lebih dekat ke layar. Selain itu, kursi juga diset lebih curam supaya para penonton bisa langsung (menghadapkan seluruh anggota tubuh pada layar

BBC NEWS| SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

8 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

45 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya