Hongkong Menduduki Posisi Kedua dalam Perekonomian Dunia

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 28 Mei 2015 22:00 WIB

Sebuah karya seni instalasi berjudul, Hang On A Minute Lads. Karya tersebut diciptakan oleh seorang seniman bernama Richard Wilson, ia menciptakan sebuah replika bus di atas atap hotel The Peninsula. Hongkong, Tiongkok, 12 Maret 2015. Lucas Schifres / Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Hong Kong meraih peringkat ekonomi paling kompetitif kedua di dunia, naik dari posisi keempat tahun lalu, demikian menurut International Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Yearbook 2015.

"Kami menyambut penghargaan tinggi IMD atas Hong Kong sebagai ekonomi paling kompetitif kedua di dunia," kata Sekretaris Keuangan John Tsang, Kamis, 28 Mei 2015 seperti dilaporkan Xinhua.

"Hong Kong sangat kompetitif dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia, terutama dalam hal efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis di mana Hong Kong mencapai peringkat teratas secara global. Ini sekali lagi menegaskan pentingnya disiplin fiskal kuat kami, sistem keuangan yang tangguh dan lingkungan bisnis yang menguntungkan," kata Tsang.

"Kami akan terus mengonsolidasikan kekuatan institusional Hong Kong dan memperluas basis ekonomi di berbagai bidang, dan akan berusaha untuk menegakkan posisi terdepan kami sebagai kota metropolitan utama di dunia," lanjutnya.

Menurut IMD World Competitiveness Yearbook 2015 yang dirilis Rabu, peringkat Hong Kong naik ke posisi kedua di antara 61 negara yang dinilai, setelah Amerika Serikat.

Laporan ini memeringkat daya saing 61 negara di seluruh dunia dalam berbagai aspek. Ada empat faktor daya saing yang dinilai, yaitu kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis dan infrastruktur, masing-masing terdiri dari lima sub faktor.

Di antara empat faktor daya saing yang dinilai, peringkat Hong Kong dalam efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis meningkat ke posisi pertama secara global, masing-masing naik dari posisi kedua dan ketiga tahun lalu. Sedangkan di bidang infrastruktur juga naik enam tingkat ke peringkat ke-15.

Namun, sebagai ekonomi yang sangat terbuka, pertumbuhan ekonomi Hong Kong melambat di tengah kinerja ekonomi global goyah tahun lalu, yang mengakibatkan sedikit penurunan peringkat dalam kinerja ekonomi dari ketujuh menjadi kesembilan.



ANTARA

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya