TEMPO Interaktif, Solo:Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri sampai perayaan Natal, PT Perkebunan Nusantara IX (PT PN IX) akan melakukan operasi pasar dengan menjual gula seharga Rp 5.500 per kilogram. PT PN IX melalui delapan pabrik gula yang ada di Jawa Tengah menyediakan 20 ribu ton agar harga gula tetap stabil. "Untuk pemenuhan operasi pasar dicukupi gula produk lokal,"kata Kepala Bagian Pemasaran PT PN IX, Roeswanto, Jumat (23/9). Operasi pasar gula akan dimulai pekan depan hingga bulan Desember mendatang. Ditetapkannya harga Rp 5.500, menurut Roeswanto, memiliki dua keuntungan. Bagi konsumen harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran Rp 6.000. Bagi petani tebu, harga tersebut juga jauh lebih baik dibandingkan saat lelang pada musim giling yang lalu. "Pada saat lelang musim giling, gula petani hanya dihargai Rp 4.955 per kilogram,"ujar Roeswanto. Kedelapan pabrik gula yang menyediakan gula untuk operasi pasar tersebut masing-masing adalah PG Jatibarang Brebes, PG Pangkah Tegal, PG Sumberharjo Pemalang, PG Sragi Pekalongan, PG Rendeng Kudus, PG Mojo Sragen, PG Tasikmadu, Karanganyar dan PG Gondang Baru, Klaten. Sebagian dari pabrik gula tersebut sudah menyelesaikan musim gilingnya. "Jika dengan operasi pasar, harga gula masih tetap berada di atas Rp 5.500, kran impor akan kembali dibuka,"ujar Roeswanto.Persediaan gula PT PN IX untuk mencukupi masyarakat Jawa Tengah yang kebutuhannya mencapai 30.000 ton, menurut Koeswanto masih mencukupi hingga dua bulan mendatang. Berdasarkan stok di gudang PT PN IX dan delapan pabrik gula yang berada di bawah PT PN IX, sampai dengan 31 Agustus lalu masih mencapai 52.800 ton. "Biasanya ketika stok di Jawa Tengah menipis, gula dari Jawa Timur akan membanjiir pasaran di Jawa Tengah,"katanya.Imron Rosyid