Omzet Pedagang Beras Cipinang Tergerus Isu Beras Plastik

Reporter

Senin, 25 Mei 2015 16:51 WIB

Pedagang menunjukan salah satu beras yang dijualnya di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 21 Mei 2015. Para pembeli mencium aroma dan melihat bentuk fisik beras, salah satu cara yang dilakukan warga untuk menghindari peredaran beras sintetis dipasaran. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang pasar induk beras Cipinang mengeluhkan tersiarnya kabar beras sintetis yang beredar di Bekasi. Dampaknya, omzet para pedagang tradisional ikut turun.

Welly Anthony, pemilik toko beras Ario Makmur di Pasar Cipinang, mengklaim merugi hingga 50 persen. "Kiriman beras ke luar Jawa hampir setengahnya tidak terserap," katanya dalam dialog Persatuan Penggilingan Padi DKI Jakarta dengan PT Jakarta Food Station dan perwakilan Seknas Jokowi, Senin, 25 Mei 2015.

Isu beras sintetis, atau juga disebut beras plastik, terbongkar setelah ada pengaduan konsumen beras, Dewi Septiani, pedagang bubur ayam dan nasi uduk di Bekasi, Jawa Barat. Dewi mengunggah foto beras plastik ke media sosial dan mengadukannya ke pemerintah kota.

Kabar beredarnya beras sintetis itu membuat omzet pedagang beras seperti Anthony anjlok. Anthony, yang biasa mengirim beras ke Pontianak, Kalimantan Barat, Riau, dan Kepulauan Riau sebesar 50 ton, kini hanya bisa mengirim 25 ton. Penurunan penjualan beras mempengaruhi catatan total penjualan di Pasar Cipinang.

Menurut Anthony, total transaksi yang biasanya mencapai 5.000 ton per hari atau senilai Rp 45 miliar anjlok menjadi 2.000 ton dengan nilai Rp 30 miliar. Anthony menilai anjloknya omzet disebabkan pelanggan menilai beras plastik juga beredar di Pasar Cipinang.

Ketua Persatuan Penggilingan Padi DKI Jakarta Nellys Sukidi membenarkan penurunan penjualan meski tidak mempengaruhi harga beras. "Tidak begitu berpengaruh karena saat ini ditopang stok beras yang masih banyak," katanya.

Anthony juga terganggu dengan razia beragam aparat seperti Dinas Perdagangan, Kepolisian, hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan. Sebab, aparat yang menggelar razia kerap mengambil sampel dalam jumlah banyak. Hal ini pun ia alami. Sebanyak dua karung beras harus direlakan diambil aparat yang berdalih akan menguji di laboratorium. Petugas razia juga datang dari beragam lembaga.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

9 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

11 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

5 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

8 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

12 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

15 hari lalu

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

Zulhas mengatakan pembatasan barang impor bawaan penumpang nantinya akan diatur lewat Peraturan Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya