Beras Plastik, Pedagang Pasar Tradisional Makin Terpuruk  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 24 Mei 2015 05:55 WIB

Walikota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan contoh beras plastik oplosan usai menggelar jumpa pers di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, 21 Mei 2015. Hasil uji terhadap beras plastik oplosan tersebut mengandung tiga unsur plasticizer plastik antara lain BBP (benzyl butyl phthalate), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), dan DINP (diisononyl phthalate). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Beredarnya beras plastik di pasar tradisional membuat sebagian warga memilih membeli beras di pasar modern. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Ngadiran mengatakan fakta ini harus diwaspadai.

"Kami bukan menuduh, tapi lebih waspada. Makanya ini pengalihan isu apa atau mengalihkan manisnya pasar tradisional saya juga tidak tahu. Kami tidak boleh menuduh, tapi faktanya ada konsumen yang beralih ke pasar modern," kata Ngadiran seusai talk show bertema "Kejahatan Beras Sintetis", Sabtu, 23 Mei 2015, di Cikini, Jakarta.

Dia mengatakan selama ini citra buruk kerap menimpa pasar tradisional. "Sekarang lihat saja, daging celeng kena pasar tradisional, formalin, boraks, ada di pasar tradisional. Kok di pasar yang lain tidak disebutkan? Apa di pasar modern tidak ada? Pertanyaannya, di sana ambilnya dari mana? Dari pasar tradisional juga sebagian," kata Ngadiran.

Menurut Ngadiran, pemerintah harus mengambil langkah cepat untuk mengatasi beredarnya beras plastik. Bila tidak, pedagang di pasar tradisional semakin terpojok. Setelah beredarnya beras plastik, dia mengatakan, terjadi penurunan omzet pedagang beras 20-30 persen.

"Pemerintah segera ambil keputusan, ya atau tidak. Bagaimana mengatasinya, jangan tertunda-tunda. Kalau tertunda-tunda, makin lama sakitnya," katanya.

Dia menambahkan, tidak ada isu saja pembeli sudah banyak yang beralih dari pasar tradisional, apalagi ada isu. Jika masalah ini tidak segera diatasi, dia khawatir konsumen pasar tradisional semakin berkurang.

"Sekarang begini, ada isu ini, bikin masyarakat beli beras di swalayan, tapi kan bisa lirik-lirik barang lain, lama-lama beli barang yang lain di sana juga," katanya.

AMIRULLAH

Berita terkait

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

26 Februari 2024

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.

Baca Selengkapnya

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

13 Oktober 2023

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

30 September 2020

Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

Polres Cianjur, Jawa Barat, kembali mendapat laporan terkait biji plastik yang ditemukan dalam karung beras bantuan Kementerian Sosial

Baca Selengkapnya

Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

23 September 2020

Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

Bulog menjamin beras bansos tak mengandung plastik.

Baca Selengkapnya

Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

29 Agustus 2017

Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

Polisi tidak menemukan bukti adanya nasi plastik di rumah makan Padang di Jakarta Pusat yang videonya viral.

Baca Selengkapnya

Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

15 Mei 2016

Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

Chef Yanuar Demi dari Crowne Plaza Hotel Bandung berbagi tip agar beras bersih dari zat kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya

Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

2 Oktober 2015

Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

Benda mencurigakan yang berada di dalam kantong plastik berwarna merah telah diidentifikasi tim Gegana Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

27 Juni 2015

Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

Beras ini sebenarnya adalah beras non organik bermerk Burung Dara yang berasal dari Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

31 Mei 2015

Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

Markas Besar Kepolisian RI akan mengirim sampel beras tersebut ke Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.

Baca Selengkapnya