Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri BUMN, Rini M. Soemarno, Menko Perekonomian, Sofyan Djalil , dan Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel saat blusukan ke gudang Badan Urusan Logistik di Kelapa Gading, Jakarta, 25 Februari 2015. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk mempercepat penyerapan anggaran belanja pemerintah. Penyerapan itu terutama bagi kementerian-lembaga yang kinerjanya melambat hingga pertengahan Mei 2015. "Memang ada yang masih kecil penyerapannya di bawah tahun lalu. Itu yang oleh Presiden disuruh dipercepat," katanya seusai mengikuti rapat terbatas di Jakarta, Selasa, 19 Mei 2015.
Sofyan menjelaskan, meskipun ada perlambatan telah terlihat ada realisasi yang lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu. "Ini artinya sudah terkejar, karena (realisasi) lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Nanti trennya terus meningkat, karena sudah mulai ada pembayaran uang muka, uang pelaksanaan, pembayaran termin dan pembayaran akhir," ujarnya.
Sofyan juga mengklaim tidak ada lagi masalah dalam proses pengadaan barang dan jasa. Sehingga penyerapan belanja modal untuk pembangunan infrastruktur bisa lebih maksimal mulai pertengahan hingga akhir tahun. "Tidak jadi masalah lagi, karena penyerapan sudah lebih tinggi dari tahun lalu dan semua berjalan baik. Artinya upaya mengejar ketertinggalan itu berhasil. Penyerapan memang terlambat karena ada APBN-P tapi sekarang mulai terkejar," ungkapnya.
Presiden Joko Widodo sebelum memulai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden berharap semakin meningkatnya serapan anggaran akan memicu laju pertumbuhan ekonomi. Presiden mengaku sedikit lega karena tingkat serapan anggaran hingga pertengahan Mei 2015 sudah lebih besar, apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Kalau dibandingkan 2014 sudah di atasnya dan semoga ini nanti bisa memicu pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua dan berikutnya," katanya.
Presiden berpesan kepada kementerian yang masih rendah serapan anggarannya untuk berkonsentrasi melaksanakan program agar anggaran terserap. "Untuk kementerian-kementerian yang masih kecil serapannya diharapkan betul-betul konsentrasi karena saya rasa satu atau dua yang belum menyelesaikan keadaan ataupun mengisi maka segera diselesaikan, sehingga serapan anggaran kita betul-betul bisa dilakukan sehingga memacu ekonomi agar lebih baik lagi," katanya.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
7 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.