BI: Cadangan Devisa yang Turun untuk Jaga Volatilitas Rupiah

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 10 Mei 2015 12:22 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memastikan penurunan cadangan devisa sebesar 700 juta dolar AS merupakan upaya untuk menjaga agar volatilitas rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu tinggi.

"Cadangan devisa turun dari 111 miliar dolar menjadi 110 miliar dolar, artinya memang karena untuk menjaga volatilitas," katanya di Jakarta, Jumat malam.

Agus menambahkan, meskipun nilai tukar rupiah terus berfluktuasi terhadap dolar AS dan menyebabkan penurunan cadangan devisa, tapi depresiasinya masih lebih baik dari negara lain seperti Turki.

"Secara umum, nilai tukar Indonesia sampai pagi tadi depresiasinya enam persen year to date, dan yang kelihatannya depresiasinya besar year to date adalah Turki sampai 13 persen," jelasnya.

Menanggapi nilai tukar rupiah yang masih bergejolak, Agus mengatakan salah satu penyebabnya adalah respons pelaku pasar terhadap pernyataan Ketua The Fed yang mengingatkan valuasi pasar saham AS, yang bisa menimbulkan bahaya bagi stabilitas keuangan.

"Market saat ini mengikuti proses negosiasi di Yunani dan juga ada statement (Ketua The Fed) Janet Yellen yang bilang harga-harga saham di AS sudah kemahalan," katanya.

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2015 tercatat sebesar 110,9 miliar dolar AS, turun 700 juta dolar AS dari posisi akhir Maret 2015 sebesar 111,6 miliar dolar AS.

"Peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya mendorong turunnya posisi cadangan devisa tersebut," kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs.

Namun, lanjut Peter, posisi cadangan devisa per akhir April 2015 masih cukup membiayai 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Peter.

Sebelumnya, pada Maret 2015, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2015 tercatat menurun 3,9 miliar dolar AS, dari 115,5 miliar dolar AS pada Februari lalu menjadi 111,6 miliar dolar AS.

Saat itu, penurunan posisi cadangan devisa juga dipengaruhi oleh peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental.


ANTARA

Berita terkait

Tembus Rp 16.000, Ini Penyebab Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Atas Dolar AS pada Libur Lebaran

16 hari lalu

Tembus Rp 16.000, Ini Penyebab Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Atas Dolar AS pada Libur Lebaran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada libur Lebaran 2024, bahkan menembus Rp16.000.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diprediksi Kembali Lesu, Cadangan Devisa Menciut

24 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diprediksi Kembali Lesu, Cadangan Devisa Menciut

Analis rupiah Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini melemah ke level Rp 15.880 - Rp 15.930.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

53 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Cadangan Devisa RI USD 138,1 Miliar pada November 2023

8 Desember 2023

Bank Indonesia Catat Cadangan Devisa RI USD 138,1 Miliar pada November 2023

Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Menparekraf Sandiaga: Devisa Pariwisata Sudah Mencapai USD 6 Miliar Lebih

16 November 2023

Menparekraf Sandiaga: Devisa Pariwisata Sudah Mencapai USD 6 Miliar Lebih

Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, nilai devisa pariwisata pada triwulan III tahun 2023 sudah melampaui target.

Baca Selengkapnya

BI soal Cadangan Devisa Turun jadi USD 134,9 Miliar: Untuk Bayar Utang Luar Negeri dan Stabilisasi Rupiah

7 Oktober 2023

BI soal Cadangan Devisa Turun jadi USD 134,9 Miliar: Untuk Bayar Utang Luar Negeri dan Stabilisasi Rupiah

Bank Indonesia mencatat cadangan devisa September 2023 mencapai US$ 134,9 miliar tetap tinggi meski menurun dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Cadangan Devisa September 2023 Turun Jadi USD 134,9 Miliar

6 Oktober 2023

Bank Indonesia: Cadangan Devisa September 2023 Turun Jadi USD 134,9 Miliar

Bank Indonesia menyatakan cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2023 tetap tinggi.

Baca Selengkapnya

Eksportir Wajib Tahan DHE Minimal 3 Bulan, Airlangga Sebut Cadangan Devisa Indonesia Bisa Naik hingga USD 100 Miliar

28 Juli 2023

Eksportir Wajib Tahan DHE Minimal 3 Bulan, Airlangga Sebut Cadangan Devisa Indonesia Bisa Naik hingga USD 100 Miliar

Airlangga menuturkan PP 36 Tahun 2023 mendorong agar sumber pembiayaan dan pembangunan ekonomi bisa ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Eksportir Keberatan soal Devisa Hasil Ekspor Parkir di Indonesia, Luhut: Mereka Tidak Mengerti

27 Juli 2023

Eksportir Keberatan soal Devisa Hasil Ekspor Parkir di Indonesia, Luhut: Mereka Tidak Mengerti

Luhut Binsar Panjaitan menjawab keluhan pengusaha soal kewajiban memarkirkan dana devisa hasil ekspor (DHE) minimal tiga bulan di Indonesia.

Baca Selengkapnya