TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan akan memberikan tambahan anggaran belanja untuk kota dan kabupaten. Tambahan tersebut, Jokowi melanjutkan, sebesar Rp 100 miliar.
Mendengar ucapan Jokowi tersebut, mendadak sontak seluruh kepala daerah yang menghadiri acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional 2015 di Hotel Bidakara hari ini, 29 April 2015, antusias. "Tapi mungkin," ujar Jokowi dengan nada bercanda yang disambut tawa para hadirin.
Jokowi mengatakan tambahan anggaran tersebut diproyeksikan karena akan ada penambahan anggaran Rp 106 triliun untuk pembangunan daerah. Rencana itu, kata dia, akan direalisasikan dalam APBN 2016.
Namun Jokowi mematok standar tinggi bagi kabupaten dan kota untuk menerima fulus tersebut. Hasil audit BPK, tingkat korupsi, dan rapor penyerapan anggaran daerah akan menjadi pertimbangan utama pemerintah pusat untuk memberikan tambahan anggaran.
Jumlah penduduk, luas daerah, dan realisasi pembangunan juga akan masuk dalam poin pertimbangan. "Jadi tak semua dapat Rp 100 miliar. Ada yang Rp 80 triliun, ada yang Rp 70 triliun," ujarnya.
Jokowi menilai dana sejumlah itu akan berpengaruh signifikan terhadap ruang fiskal daerah. "Uang daerah habis buat belanja rutin aparatur saja, hanya 18 persen yang digunakan untuk infrastruktur," katanya.
Jokowi juga membuka peluang akan adanya tambahan anggaran untuk provinsi. Sumber dana tersebut, ujar Jokowi, didapat dari hasil penghematan anggaran pemerintah pusat.
ANDI IBNU
Berita terkait
Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda
5 hari lalu
Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?
21 hari lalu
Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaHarta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?
28 hari lalu
Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.
Baca SelengkapnyaJelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini
52 hari lalu
Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAPBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun
18 Februari 2024
Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.
Baca SelengkapnyaPendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2
18 Februari 2024
Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.
Baca SelengkapnyaMasa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis
13 Februari 2024
Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.
Baca Selengkapnya5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan
7 Februari 2024
Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial
6 Februari 2024
Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD
20 Januari 2024
Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.
Baca Selengkapnya