Selain Benjina, Izin Kapal Ini Terancam Dicabut  

Reporter

Editor

Kurniawan

Selasa, 28 April 2015 08:42 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, saat berada di Ruang Sidang Kabinet, Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 30 Maret 2015. Sidang membahas kenaikan harga bahan pokok, Polhukam, dan agenda kunjungan kerja Presiden Jokowi selama di luar negeri. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan PT Pusaka Benjina Resources (PBR) bukan satu-satunya yang menjadi pelaku illegal fishing. "Illegal fishing ini sindikat besar, lebih dari 20 perusahaan," kata Susi di rumahnya di Widya Candra V Nomor 26, Jakarta Selatan, Jakarta, Senin, 27 April 2015.

Susi mengatakan tidak menutup kemungkinan ada perusahaan lain selain PT PBR yang bakal dicabut izin usahanya. "Nanti kita lihat hasil analisis dan evaluasi dari Tim Satgas," ujar Susi.

Saat ini Tim Satuan Tugas Anti-Illegal Fishing masih melakukan analisis dan evaluasi terhadap bekas kapal-kapal asing. Dari hasil evaluasi tersebut, Tim Satgas bakal merekomendasikan mana saja perusahaan yang layak operasi atau tidak.

Susi mencontohkan dalam kasus MV Hai Fa, kapal tersebut terindikasi sebagai pelaku. "ABK-nya asing dan SLO (Surat Laik Operasi) juga tidak ada. Hukuman juga hanya baru menyentuh nakhoda," kata Susi. Menurut dia, yang dijerat hukum dalam pencurian ikan seharusnya tak hanya berhenti pada nakhoda kapal, tetapi juga pada perusahaannya.

Kapal MV Hai Fa adalah milik PT Anthartica Segara Lines. Perusahaan tersebut berafiliasi dengan PT Dwikarya Reksa Abadi di Wanam. Kapal-kapal milik PT Dwikarya, kata Susi, juga banyak yang melanggar aturan.

Hasil temuan Tim Satgas beberapa waktu yang lalu menunjukkan kapal milik Dwikarya menyelundupkan hewan-hewan yang dilindungi, seperti burung kakak tua, ke Cina. "Itu semua secara ilegal," ujar Susi.

Susi mengatakan keputusan dicabut atau tidaknya izin PT Dwikarya Reksa Abadi ada pada hasil analisis dan evaluasi (anev) nanti. "Sekarang kan anev masih berlangsung. Masih menunggu hasilnya," ujarnya.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mendukung langkah Susi untuk mencabut izin perusahaan yang terindikasi illegal fishing. "Izinnya harus dicabut. Pemiliknya juga di-black list selama lima tahun agar mereka tidak punya ruang untuk beroperasi," kata Hanif.

Menurut Hanif, hal tersebut perlu dilakukan agar masalah lain, seperti perdagangan manusia, tidak terjadi lagi. Sebab, kata Hanif, berkaca dari kasus PT PBR, banyak anak buah kapal asal Myanmar ternyata berasal dari perdagangan manusia.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

24 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

37 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

38 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

38 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya