TEMPO.CO, Jakarta - Selama menjabat Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengutarakan bahwa ia sering diundang ke forum internasional ihwal lingkungan hidup. Hampir di setiap forum JK selalu dikritik soal kondisi hutan Indonesia yang semakin mengkhawatirkan.
Suatu hari ketika berada di sebuah konferensi lingkungan di Jepang, JK diberi pertanyaan kenapa pemerintah begitu lalai, sehingga hutan menjadi gundul. "Negara berkembang seperti kami kan tak tahu cara merusak hutan," kata JK di Jakarta, Senin, 25 April 2015.
Di depan forum, JK justru menuding para negara-negara majulah yang melakukan pembalakan liar. "Amerika Serikat dengan Cattepillar, Jepang dengan Komatsu, dan Korea dengan Hyundai."
JK emoh mengindahkan protes negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura atas kebakaran hutan yang menyebabkan polusi asap selama satu bulan. Menurut JK, mereka seharusnya berterima kasih karena udara menjadi bersih sebagai imbas ada hutan di Indonesia.
"Toh, banyak pengusaha dari Malaysia dan Singapura yang turut membakar hutan kita," ujarnya.
JK meminta negara-negara tersebut untuk berpartisipasi secara nyata dan bekerja sama menanggulangi kerusakan hutan Indonesia. "Terlalu banyak pertemuan, tak dilaksanakan. Mereka seharusnya berterima kasih kepada kita atas meja dan kursinya," kata JK.
12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan
2 hari lalu
12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan
Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.