BUMN Kereta Supercepat Tunggu Jokowi  

Reporter

Kamis, 23 April 2015 09:46 WIB

Shinkansen atau dikenal juga dengan 'Kereta Peluru' adalah jaringan kereta api berkecepatan tinggi di Jepang yang dioperasikan oleh empat perusahaan kereta api Jepang. Kecepatan kereta api ini mencapai 443 km/jam. 4rail.net

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyatakan pembentukan BUMN khusus sebagai operator kereta supercepat rute Jakarta-Bandung-Surabaya masih menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Deddy S. Priatna menyatakan pembentukan BUMN yang berfungsi sebagai operator kereta supercepat ini baru bisa dilaksanakan apabila pemerintah telah memutuskan investor mana yang akan mengerjakan proyek tersebut.

Seperti diketahui, saat ini ada dua investor asing yang berminat untuk menggarap proyek kereta supercepat tersebut. Kedua investor asing tersebut ialah investor asal Cina dan Jepang melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA).

"Pembentukannya (BUMN operator kereta supercepat) bergantung pada keputusan presiden, karena baru bisa dilaksanakan apabila investor yang dipilih ialah Jepang," kata Deddy di Jakarta, Rabu, 22 April 2015.

Dia menuturkan alasan pembentukan BUMN khusus ini baru bisa terbentuk apabila Jepang yang terpilih disebabkan karena permintaan pembentukan BUMN ini ialah permintaan investor Jepang.

"Kalau Cina kan tidak minta ada pembentukan BUMN khusus, tetapi kita belum tahu nanti setelah studi kelayakan bagaimana permintaan investor Cina," ujarnya.

Mengenai kerja sama dengan Jepang, dia menyatakan investor asal Negeri Sakura itu telah menyelesaikan proses studi kelayakan tahap I. "Untuk melakukan studi kelayakan tahap I, Jepang sudah mengeluarkan dana US$ 6 juta, rencananya studi kelayakan tahap II baru akan dilaksanakan setelah ada persetujuan dari presiden," kata Deddy, pada akhir pekan lalu.

Dia menuturkan, investor asal Jepang telah berkomitmen untuk menggelontorkan dana sebesar US$ 15 juta untuk proses studi kelayakan. Berdasarkan penjelasannya, dari hasil studi kelayakan yang dilakukan oleh JICA, diperkirakan total dana yang dibutuhkan untuk membangun kereta supercepat rute Jakarta-Bandung-Surabaya ini berkisar Rp 60 triliun. Dari total dana tersebut, pemerintah akan menanggung biaya sebesar 16 persen, swasta 10 persen, dan BUMN 74 persen.

BISNIS.COM

Berita terkait

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

9 menit lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

1 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

Presiden Jokowi menerima lawatan Chief Executive Officer Microsoft untuk membahas investasi perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

3 jam lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

3 jam lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

3 jam lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Usai Nobar dengan Jokowi, Menteri Budi Arie Yakin Timnas U-23 Indonesia Tetap Bisa Lolos ke Olimpiade 2024

3 jam lalu

Usai Nobar dengan Jokowi, Menteri Budi Arie Yakin Timnas U-23 Indonesia Tetap Bisa Lolos ke Olimpiade 2024

Menkominfo Budi Arie Setiadi optimistis Timnas U-23 Indonesia lolos ke Olimpiade 2024 meskipun kalah 0-2 dari Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

4 jam lalu

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Jokowi sempat down saat gol Timnas U-23 Indonesia ke gawang Uzbekistan dianulir wasit.

Baca Selengkapnya

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

12 jam lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

13 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

14 jam lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya