Ini Surat Protes Pedagang Bir Banyumas ke Jokowi  

Reporter

Editor

Kurniawan

Kamis, 9 April 2015 15:21 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Purwokerto - Paguyuban Pedagang Bir Banyumas, Jawa Tengah, melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo sebagai bentuk protes atas kebijakan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel yang melarang penjualan bir di tingkat pengecer dan minimarket.

"Saya tidak mengerti masalah politik dan hukum, tapi aturan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel itu tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan janji Presiden Jokowi saat kampanye yang pro-rakyat kecil. Gara-gara aturan itu, pedagang kecil resah karena mata pencahariannya terancam," kata Ketua Paguyuban Pedagang Bir Banyumas Sugiono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis, 9 April 2015.

Menurut dia, kebijakan Menteri Perdagangan itu menyebabkan sekitar 500 anggota Paguyuban Pedagang Bir Banyumas yang tersebar di eks Karesidenan Banyumas (Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara) gulung tikar.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol, melarang penjualan minuman beralkohol di bawah 5 persen di minimarket.

Penjualan minuman beralkohol golongan A itu hanya boleh dilakukan oleh supermarket atau hipermarket yang ada di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Dengan keluarnya peraturan tersebut, pebisnis minimarket dan pedagang kecil yang termasuk kategori pengecer wajib menarik minuman beralkohol jenis bir dari tempat usahanya paling lambat tiga bulan sejak peraturan itu diterbitkan.

"Kami memang tidak menjual bir di minimarket, tapi kami juga ikut terkena imbas aturan itu. Banyak pedagang takut berjualan, padahal selama ini bir merupakan produk legal, diakui perdagangannya, dan kami telah mengeluarkan uang untuk membayar retribusi kepada pemerintah daerah," kata Sugiono.

Karena itulah dia menuliskan ungkapan perasaan para pedagang bir beberapa hari setelah Menteri Perdagangan mengeluarkan larangan penjualan bir di minimarket.

Dalam pertemuan di Purwokerto pada Rabu malam, 8 April 2015, kata dia, tulisan berjudul "Jerit Banyumasan" itu disetujui oleh pedagang kecil atau pengecer bir di Banyumas untuk dijadikan surat kepada Presiden Jokowi.

Sugiono mengaku sempat melihat di Internet bahwa Presiden Jokowi dan beberapa menteri kabinetnya, termasuk Rachmat Gobel, menerima jamuan sake, yang merupakan minuman beralkohol khas Jepang, dalamperjamuan bisnis di Istana Jepang. "Tapi di dalam negeri kok tidak boleh menjual minuman berakohol jenis bir?" katanya.

Ia mengatakan, jika bir dianggap merusak generasi muda, itu bukanlah alasan yang logis karena sejumlah bahan makanan yang terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan, seperti vetsin, penyedap rasa, dan pemanis buatan, juga bisa menjadi penyebab penyakit diabetes dan jantung koroner yang kini juga menyerang anak-anak berusia muda.

"Yang selama ini mematikan adalah oplosan, bukan bir. Seharusnya yang diatur penjualannya ya oplosan, bukan bir," katanya.

Begini ini surat lengkap para pedagang bir itu:

Kulonuwun Bapake, Assalammualaikum
Inyong wong cilik Banyumasan, golet duwite sekang dodolan bir. Urip inyong sekang dodolan bir Pak, dudu sekang begal utawa korupsi. Dodolane cilik batine ya cilik dadi aja dipateni panganku. Nek bir ora olih didol, oplosane karo miras dadi gede. Inyong wong cilik Banyumas mbiyen dukung bapake. Lah siki kok malah bapake gawe anak karo bojone inyong ora mangan. Kudune bapake mbatiri inyong ben tambah makmur ora malah gawe aturan sing marai inyong kere. Kepriwe kie Pak. Pokoke inyong njaluk tulung aturane dicabut Pak.

(Permisi Bapak, Assalamu'alaikum
Saya orang kecil Banyumasan, cari uang dari jualan bir. Hidup saya dari jualan bir Pak, bukan dari bekal atau korupsi. Jualannya kecil ya keuntungannya ya kecil jadi jangan dimatikan penghasilan saya. Kalau bir tidak boleh dijual, oplosan dan minuman keras jadi besar. Harusnya Bapak menemani saya supaya bertambah makmur, bukannya membuat peraturan yang membuat saya miskin. Bagaimana ini Pak. Pokoknya saya minta tolong peraturannya dicabut Pak).

ANTARA

Berita terkait

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

9 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

10 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

10 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

11 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

12 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

13 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

14 jam lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

15 jam lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

15 jam lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya