Aksi Ambil Untung Tekan Indeks Saham

Reporter

Rabu, 8 April 2015 22:00 WIB

Layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu 8 April 2015 terkoreksi cukup signifikan. Indeks saham ditutup melemah 36,70 poin (0,66 persen) ke level 5.486,58. Indeks mengalami koreksi kendati bursa Asia lainnya cenderung ditutup pada teritori positif.

Penguatan indeks pada hari Selasa mendorong investor untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking).

Analis PT Mega Capital Indonesia, Helen Vincentia, mengatakan tidak adanya katalis positif dari dalam negeri membuat pelaku pasar tidak punya pilihan selain melepas saham. Naiknya IHSG mencapai rekor tertinggi telah mengerek harga saham menjadi semakin mahal.

"Pelaku pasar baik lokal maupun asing akhirnya tergiur untuk menjual sebagian sahamnya," katanya.

Meski demikian, menurut Helen, koreksi yang terjadi masih dinilai sehat. Pasalnya, valuasi saham yang terlalu tinggi perlu mengalami normalisasi agar sesuai dengan nilai wajarnya. Secara fundamental, laporan kinerja emiten di kuartal pertama cukup baik namun masih di bawah ekspektasi pasar.

Helen menambahkan, setelah berakhirnya musim laporan keuangan kuartal pertama, IHSG bakal cenderung konsolidasi dan transaksi pasar akan lebih sepi. Pasar menunggu rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang diperkirakan lebih lambat dibanding sebelumnya.

"Pasar akan menghitung sejauh mana kebijakan-kebijakan pemerintah di kuartal pertama seperti kenaikan tarif listrik dan BBM terhadap emiten," katanya.

Selain itu, pasar juga menunggu perkembangan rencana kenaikan bunga di Amerika Serikat karena akan berpengaruh terhadap likuiditas dana asing dan volatilitas rupiah. Faktor rupiah juga penting karena banyak emiten bursa yang bahan bakunya diimpor dari luar dan memiliki utang dalam bentuk dolar.

Indeks saham diperkirakan masih akan bergerak konsolidasi di kisaran 5.460-5.520. Saham-saham yang masih memiliki potensi naik antara lain saham-saham perbankan dan infrastruktur.

"Saham perbankan ditopang oleh kinerjanya sementara saham infrastruktur diuntungkan oleh stimulus anggaran pemerintah," ujar Helen.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

8 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

24 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

30 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

45 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya