Warga Bengkulu Kurangi Makan Nasi, Diganti Jagung dan Ubi  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 6 April 2015 15:46 WIB

TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Bengkulu - Warga Bengkulu mulai mengurangi konsumsi nasi. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya konsumsi beras di Provinsi Bengkulu pada 2014. Konsumsi tersebut mengalami penurunan sebesar 9,23 persen dari 111,6 kilogram per orang per tahun pada 2013 menjadi 101,3 kilogram per orang per tahun pada 2014.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dalam pengantar laporan keterangan pertanggungjawaban Gubernur Bengkulu tahun anggaran 2014 pada sidang paripurna di gedung DPRD Bengkulu, Senin, 6 April 2015.

"Ketergantungan beras tinggi secara nasional. Salah satu yang kita lakukan untuk mengurangi kebutuhan tersebut adalah penganekaragaman pangan, salah satunya mengganti nasi dengan jagung, ubi, dan makanan lain," kata Junaidi Hamsyah.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu Muslih menambahkan, saat ini telah terjadi perubahan perilaku konsumsi masyarakat Bengkulu.

"Kesadaran masyarakat tentang bahaya konsumsi nasi yang berlebihan menunjukkan bahwa masyarakat telah mengerti pentingnya gaya hidup sehat. Salah satu buktinya, mereka mengurangi konsumsi nasi," ucapnya saat ditemui dalam acara yang sama.

Muslih mengatakan ketergantungan masyarakat terhadap beras yang tinggi jika tidak diimbangi dengan konsumsi bahan pokok lain akan menimbulkan ancaman kerawanan pangan. Apalagi saat ini, menurut dia, produksi beras di Bengkulu mengalami penurunan dari 122.955 ton pada 2013 menjadi 103.97 ton pada 2014.

Karena itu, dia melanjutkan, perubahan perilaku masyarakat Bengkulu ini adalah suatu hal yang baik. Dia berharap semakin banyak warga Bengkulu mengurangi konsumsi nasi untuk mencapai target angka konsumsi beras 90 kilogram per orang per tahun pada 2015.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

12 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

19 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

24 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

24 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

28 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

30 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

36 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

37 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya