Proyek Cilamaya, Jonan: Masak Saya Bisa Mencabut?  

Reporter

Rabu, 1 April 2015 06:58 WIB

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan diruang kerja ketua DPD Irman Gusman, di Gedung Nusantara III lantai 8, Senayan, Jakarta, 15 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan hanya Presiden Joko Widodo yang bisa menghentikan atau mengubah rencana proyek Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Proyek itu masih akan dilanjutkan karena adanya peraturan presiden.

"Masak saya bisa mencabut? Selama ada aturannya, akan saya jalankan," kata Jonan di kantornya di Jakarta, Selasa, 31 Maret 2015.

Menurut Jonan, Kamis depan, Wakil Presiden Jusuf Kalla akan meninjau lokasi. Bila akhirnya proyek itu tak disetujui, perpres harus dicabut. "Ini bukan proyek Kementerian Perhubungan," katanya.

Proyek Cilamaya memicu polemik. PT Pertamina menolak proyek ini karena dianggap mengancam jaringan pipa gas Off Shore North West Java yang dikelola Pertamina.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit, rencana proyek Cilamaya sebenarnya sudah disetujui semua pemangku kepentingan, termasuk Pertamina, sejak Juni 2014. Pada pembicaraan itu, justru keberatan Pertamina yang dibahas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pertamina, SKK Migas, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Koordinator Perekonomian.

Pembicaraan itu dilakukan setelah proyek distudi ulang oleh tiga lembaga independen, di antaranya dari Denmark dan Amerika Serikat. Sebelumnya, studi kelayakan sudah dilakukan JICA (Japan International Cooperation Agency).

"Beberapa aspek dikaji, sampai akhirnya diputuskan proyek dapat diteruskan dengan pengamanan-pengamanan," kata Bobby.

Menurut Bobby, kekhawatiran Pertamina bahwa Pelabuhan Cilamaya akan mengancam jaringan pipa gas Pertamina itu tak beralasan. Sebab, di banyak pelabuhan, seperti Samarinda, juga banyak jaringan pipa gas di alur pelayarannya. Kondisi itu juga terjadi di pelabuhan Singapura yang punya frekuensi sandar kapal mencapai ribuan kapal per hari.

Juru bicara Pertamina, Wianda A. Pusponegoro, mengatakan Pertamina belum mendapatkan hasil kajian terakhir proyek Cilamaya dari tiga lembaga independen tersebut. Pertamina saat ini masih menolak proyek Cilamaya sembari mengusulkan lokasi baru, yaitu Balongan, Indramayu. Namun, kata Wianda, saat ini lebih baik menunggu keputusan pemerintah untuk kelanjutan proyek Cilamaya itu.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

13 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

14 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

20 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

21 jam lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

4 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

6 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

11 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

11 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

16 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

16 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya