TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan keuangan syariah dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan tren yang meningkat. Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah, industri keuangan berpotensi semakin berkembang bila pelaku ekonomi bisa menciptakan produk yang inovatif.
Untuk itu, menurut Halim, BI selaku regulator akan terus memperdalam misi financial inclusion (keuangan inklusif). "Itu mengapa tema financial inclusion ini penting. Bank Indonesia akan jadi motor utamanya," ucap Halim dalam pertemuan tahunan Islamic Financial Services Board (IFSB) di Jakarta, Selasa, 31 Maret 2015.
Dia menambahkan, melalui misi financial inclusion, bank sentral terus berupaya memperluas akses masyarakat terhadap lembaga keuangan.
Adapun tingkat pertumbuhan keuangan syariah secara global mencapai 17,3 persen per tahun. Angka itu dua kali lebih besar daripada pertumbuhan lembaga keuangan konvensional.
Sekretaris Jenderal ISFB Jasim Ahmed menuturkan Indonesia termasuk negara yang mendorong perkembangan keuangan syariah. Salah satu keberhasilannya adalah penerapan sukuk dalam upaya membantu pembiayaan. "Indonesia termasuk negara yang berhasil mengintegrasikan sistem keuangan syariah," katanya.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
4 jam lalu
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca SelengkapnyaMeski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
23 jam lalu
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaBRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
1 hari lalu
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca SelengkapnyaSuku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
1 hari lalu
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
2 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaBI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
2 hari lalu
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
2 hari lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
3 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaEkonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025
5 hari lalu
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.
Baca SelengkapnyaZulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi
5 hari lalu
Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.
Baca Selengkapnya