Importir Beras Ilegal Ini Rame-rame Melawan Jokowi

Reporter

Selasa, 31 Maret 2015 03:19 WIB

Pekerja memindahkan beras impor dari Vietnam yang dibongkar di pelabuhan, di Manila, Filipina, 18 Agustus 2014. Minim keterampilan membuat banyak masyarakat Filipina menjadi buruh kuli. REUTERS/Romeo Ranoco

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo berkukuh menutup keran impor beras melalui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 yang diterbitkan Selasa, 17 Maret lalu. Jokowi memilih menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras kepada petani. Dengan cara ini Perum Bulog meyakini lebih mudah membeli beras domestik untuk mencapai volume aman cadangan beras sekitar dua juta ton.

Di tengah upaya pemerintah menjinakkan harga beras yang sempat tembus Rp 10.500 dari harga normal Rp 7.500-8.000 per kilogram, beras impor ilegal diduga kuat masuk melalui pantai pesisir timur Sumatera. Seorang pengusaha yang mengetahui aktivitas bongkar-muat beras ilegal ini mengatakan beras impor ilegal masih deras masuk hingga Ahad, 29 Maret lalu.

"Dua kapal menyelundupkan 28 kontainer beras sejak Sabtu lalu. Bongkar-muat di Sungai Kuala Betara, Serdang, Jambi," katanya kepada Tempo, Ahad, 29 Maret 2015.

Direktur Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Harry Mulya mengatakan belum ada laporan resmi mengenai dugaan bongkar-muat beras impor ilegal di Jambi. "Tolong konfirmasi ke Bea Cukai Jambi," katanya. Adapun Kepala Bea dan Cukai Jambi Suryana membantah adanya kapal mengangkut beras ilegal. "Tidak ada kapal membawa beras ke Tungkal atau Jambi," ujarnya.

Beras impor ilegal asal Vietnam yang diangkut dari Malaysia diduga masuk lewat pesisir timur Sumatera sejak Agustus lalu. Beras impor ilegal ini memanfaatkan siklus beras mahal di pasar domestik yang berlangsung November hingga Maret. Seorang pengusaha mengatakan beras impor ini dibeli dengan harga Sing$ 15 per 25 kilogram atau setara Rp 5.700 per kilogram di Malaysia. Harga tersebut lebih murah dari harga beras medium di level normal yaitu Rp 7.500-8.000, apalagi pada level mahal sekitar Rp 10.000-10.500 per kilogram.

Importir menggunakan beragam kapal untuk mengangkut beras impor. Kapal tersebut berukuran 300-700 ton. Beberapa nama kapal yang kerap digunakan adalah KM Lautan Jaya, KM Bintang Selamanya, KM Lautan Jaya III, KM Lautan Jaya V, KM Lili Jaya, KM Rezeki Hasil Laut, KM Citra Mareno, KM Wahyu Dua, KM Restu Wira, KLM Sabrida, dan KLM Kartajaya.

Kapal ini tidak hanya mengangkut beras impor tetapi mengangkut komoditas yang sedang mengalami lonjakan harga di dalam negeri. "Sering memasukkan gula rafinasi dan juga pernah mengangkut bawang merah," kata seorang pedagang yang mengetahui aktivitas bongkar-muat kapal-kapal tadi.

AKBAR TRI KURNIAWAN

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

54 menit lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

2 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

15 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

16 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

16 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

17 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

18 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

19 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

20 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya