Polisi perairan Polda Sumut dengan kapal patroli berhasil menenggelamkan kapal nelayan asing di perairan Pelabuhan Belawan Medan, Sumut, Kamis 8 Januari 2015. Polda Sumut berhasil menangkap sebuah kapal asing berbendera Malaysia dan mengamankan empat orang ABK berwarganegara Myanmar saat mencuri ikan di wilayah laut Sumatera Utara. ANTARA FOTO/Septianda Perdana
TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan asosiasi perikanan Malaysia menyambangi kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Jumat, 13 Maret 2015. Mereka hendak meminta dukungan karena stok ikan di negeri jiran itu tengah berkurang.
"Berkurang karena sedang musim Monsoon. Jadi kami memerlukan dukungan dari negara dengan stok ikan berlimpah," kata perwakilan Malaysia, Dato Irmohizam Haji Ibrahim.
Malaysia cenderung mengimpor ikan dalam jumlah yang cukup besar. Pada 2013, negara itu mengimpor hingga 30 ribu metrik ton atau senilai MYR 600 juta. Meski masih menghitung kebutuhan impor untuk 2015, Dato meyakini akan ada penambahan karena populasi Malaysia pun meningkat. "Ini satu kaidah yang baik," ujarnya.
Ikan-ikan yang diambil Malaysia adalah jenis ikan laut, seperti kerapu, kakap merah, dan udang. Kendati memiliki laut, luasnya tak sebesar Indonesia sehingga hasilnya tak dapat dibandingkan.
Selain permintaan ikan, kedua negara ini juga membahas kemungkinan kerja sama pada sektor perikanan. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pihaknya membuka pintu seluas-seluasnya bagi mereka yang ingin berinvestasi, tapi dibatasi pada sektor hilir. "Saya buka untuk cold storage, pasar ikan, processing, dan aquaculture. Tapi tidak boleh tangkap ikan," kata Susi.
Perairan Indonesia akan dikhususkan untuk nelayan lokal agar memiliki laut yang cukup. "Karena nelayan dan petani itu basic profession," tuturnya.
Pembicaraan mengenai investasi ini masih sekedar wacana bersama. Mengenai besaran modal, menurut Susi, masih akan dibicarakan lagi. "Belum, tapi mereka sudah tahu kita terbuka untuk investasi asing," katanya.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
2 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.