Dirut Bank Mandiri Yakin Rupiah Lekas Stabil  

Kamis, 12 Maret 2015 15:55 WIB

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi G. Sadikin mengatakan kondisi fundamental Indonesia masih baik di tengah semakin melemahnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Saya yakin kondisi rupiah akan cepat stabil," ujar Budi dalam acara "Wirausaha Muda Mandiri" di Jakarta Convention Center, Senayan, Kamis, 12 Maret 2015.

Saat ini kurs tengah Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah berada di level 13.176 per dolar AS. Anjloknya kurs rupiah ini di antaranya karena menguatnya kurs dolar AS seiring dengan perbaikan perekonomian Negeri Abang Sam. Pelemahan nilai tukar juga dialami mata uang negara lain, seperti Rusia dan Jepang.

Budi menambahkan, dengan kondisi rupiah saat ini, sebenarnya sektor impor diuntungkan karena akan menerima rupiah lebih banyak. Perusahaan nonekspor yang mendapat penghasilan berupa dolar juga diuntungkan. "Kalau Mandiri kan kuat di (kredit untuk pengolahan) kelapa sawit, CPO," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta publik tak khawatir atas melemahnya kurs rupiah saat ini. "Karena pemerintah telah membuat kebijakan untuk menjaga perekonomian negara kita," ujarnya.

Salah satu kebijakan tersebut yakni mengalihkan subsidi bahan bakar minyak ke sektor infrastruktur yang akan memberikan ruang fiskal yang baik bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pemerintah saat ini diharapkan tetap sebagai sinyal positif perekonomian yang bisa ditangkap oleh investor asing.

Menurut Jokowi, dana sebesar Rp 290 triliun yang difokuskan pada pembangunan infrastruktur sangat besar. "Dalam sejarah, ini yang paling besar, dan pasar akan melihat ini," ujarnya. Keyakinan Jokowi juga didasari cukup baiknya kondisi fundamental perekonomian Indonesia.

Jokowi juga meminta agar pasar tak membandingkan kondisi nilai tukar rupiah saat ini dengan tahun 1998. “Karena pada 1998 kondisinya dari Rp 2.000 meloncat langsung ke Rp 15 ribu per dolar AS, sehingga dampaknya sangat terlihat,” ujarnya. Sedangkan saat ini sejumlah negara juga mengalami pelemahan nilai tukar, di antaranya Malaysia, Thailand, dan Rusia.

ODELIA SINAGA

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

4 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

3 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

5 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

10 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

10 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

11 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

12 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya