Kisruh Delay Lion Air Versi Angkasa Pura II

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 23 Februari 2015 06:59 WIB

Penumpang Lion Air mengamuk dan meminta penjelasan, terhadap nasib mereka kepada salah satu petugas. Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 20 Februari 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi mengatakan, kondisi bandara Soekarno-Hatta akibat keterlambatan penerbangan Lion Air cukup mengkhawatirkan. Bahkan beberapa calon penumpang mulai bersikap anarkis pada Kamis 19 Februari 2015.

Menurut Budi, keterlambatan Lion Ari itu berlangsung sejak hari Rabu 18 Februari 2015, pukul 11 siang. Hal itu mengakibatkan akumulasi penumpang di terminal 1A, 1B, dan terminal 3. Dalam kondisi ini justru tak ada petugas Lion Air yang menjelaskan tentang situasi. Hal inilah menurut dia, yang menyebabkan penumpang marah karena tak adanya kepastian.



Hal yang sama berlanjut pada Kamis, dan Jumat. Bahkan berimbas pada penerbangan maskapai lain yaitu Sriwijaya dan AirAsia. Kondisi lebih parah terjadi karena pada Jumat pagi. Para calon penumpang memblokir jalur operasional pelayanan. Mereka juga memblokir akses menuju terminal tiga dan dua.



"Kondisi sudah mulai anarkis dan berpotensi mengakibatkan kekacauan dan ketakutan," kata Budi, saat melakukan jumpa pers di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Ahad, 22 Februari 2015. Beberapa calon penumpang bahkan memecahkan kaca serta merusak komputer check in. Aksi itu menurut Budi, juga disertai kata-kata provokatif.



Budi mengatakan, Angkasa Pura II kemudian berkoordinasi ‎dengan Kementerian Perhubungan dan otoritas bandara untuk menyelesaikan masalah itu. ‎



Dalam rapat yang berlangsung Jumat ‎pagi itu, mereka memutuskan beberapa hal. Di antaranya, ketiga pihak bersepakat untuk menyelesaikan dan menertibkan para penumpang. "Kami berkomunikasi dengan para calon penumpang. Hasilnya adalah mereka membutuhkan ‎kepastian," kata Budi.



Advertising
Advertising

Kepastian yang dimaksud bukan tentang terbang saja namun juga nasib uang mereka. "Kami juga menyepakati untuk m‎enalangi sementara uang refund penumpang."



FAIZ NASHRILLAH‎

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

33 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

49 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

51 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

51 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

52 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya