Lagi, Pengadilan Pajak Tolak Banding Anak Usaha Asian Agri

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 18 Februari 2015 13:58 WIB

TEMPO/ Ramdani

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan pajak kembali menolak upaya banding yang diajukan anak usaha Asian Agri Group. Kali ini penolakan diterima oleh PT Andalas Intoagro Lestari. Perusahaan ini adalah anak usaha Sukanto Tanoto keenam yang ditolak bandingnya. Andalas mengajukan 8 berkas keberatan pajak senilai Rp 58,9 miliar.

Penolakan banding ini diputuskan dengan jalan musyawarah karena adanya perbedaan pendapat dari salah satu hakim anggota. Majelis hakim dalam sidang putusan kali ini terdiri dari hakim ketua Sigit Henryanto bersama dua hakim anggota Nany Wartiningsih dan Entis Sutisna.

Entis Sutisna memiliki perbedaan pendapat dengan kedua rekannya. Entis menganggap keberatan pajak yang diajukan bukanlah obyek yang dapat ditangani oleh pengadilan pajak. Sebab, surat ketetapan pajak yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pajak berdasarkan putusan peradilan sebelumnya, yaitu di Mahkamah Agung. “Sehingga seharusnya kasus banding pajak ini tak perlu diperiksa,” kata Entis saat membacakan perbedaan pendapatnya di Pengadilan Pajak, Jakarta, Rabu, 18 Februari 2015.

Merujuk pada Undang-Undang Tata Usaha Negara Nomor 5 Tahun 1986 Pasal 2 (e), Entis mendefinisikan surat ketetapan pajak yang diajukan bandingnya sebagai putusan Tata Usaha Negara yang tak bisa diteruskan ke pengadilan manapun. Jika diproses, Entis mengkhawatirkan adanya dualisme putusan.

Sedangkan dua hakim lainnya berpendapat surat keberatan pajak itu adalah putusan yang dapat diproses di Pengadilan Pajak. Sigit dan Nany menganggap surat keberatan pajak yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pajak itu sudah benar dan menolak keberatan dari PT Andalas Intiagro Lestari.

Sidang putusan yang dihadiri oleh Direktur Keberatan dan Banding Direktorat Jenderal Pajak Catur Rini Widosari itu tak dihadiri oleh pihak Asian Agri Grup. Catur mengatakan putusan kali ini sama dengan dua anak usaha Asian Agri sebelumnya.

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Inilah 4 Kasus Besar yang Terbongkar karena Bantuan Justice Collaborator

11 Agustus 2022

Inilah 4 Kasus Besar yang Terbongkar karena Bantuan Justice Collaborator

Berikut beberapa kasus besar yang pernah berhasil dibongkar karena bantuan justice collaborator.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Tangkap Buron Penggelapan Pajak Rp 10,68 Miliar

26 Januari 2018

Kejaksaan Agung Tangkap Buron Penggelapan Pajak Rp 10,68 Miliar

Kejaksaan Agung menangkap buron tindak pidana pajak sebesar Rp 10,68 miliar, Albertus Irwan Tjahjadi Oedi. Terpidana tidak menyetor pajak ke negara.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Anies Baswedan Tagih Pajak 746 Mobil Mewah di DKI

12 Januari 2018

Begini Cara Anies Baswedan Tagih Pajak 746 Mobil Mewah di DKI

Untuk meningkatkan pembayaran pajak kendaraan bermotor, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mengumumkan 746 mobil mewah penunggak pajak.

Baca Selengkapnya

Kementerian Koperasi: Baru 397 Ribu UMKM Bayar Pajak dari 59 Juta

29 Agustus 2017

Kementerian Koperasi: Baru 397 Ribu UMKM Bayar Pajak dari 59 Juta

Kementerian Koperasi dan UMKM menyebut hanya 397 ribu pelaku dari total UMKM yang membayar pajak.

Baca Selengkapnya

Badan Pajak DKI Razia Kendaraan Penunggak Pajak di 13 Wilayah  

11 Agustus 2017

Badan Pajak DKI Razia Kendaraan Penunggak Pajak di 13 Wilayah  

Sembari merazia tunggakan pajak, polisi menindak pelanggar lalu lintas, seperti tidak membawa surat kendaraan atau tidak menaati rambu.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Kejar Penunggak Pajak Mobil Mewah Sampai ke Rumah  

11 Agustus 2017

DKI Akan Kejar Penunggak Pajak Mobil Mewah Sampai ke Rumah  

Perburuan penunggak pajak mobil mewah akan melibatkan Ditlantas Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Bawa Barcelona Tumbangkan MU, Neymar Juga Dapat Kabar Gembira

27 Juli 2017

Bawa Barcelona Tumbangkan MU, Neymar Juga Dapat Kabar Gembira

Neymar mendapatkan kabar bahwa dirinya terlepas dari kasus penggelapan pajak sesaat setelah Barcelona menumbangkan MU.

Baca Selengkapnya

Ditjen Pajak Perintahkan Satu Penunggak Disandera Setiap Hari  

14 Juli 2017

Ditjen Pajak Perintahkan Satu Penunggak Disandera Setiap Hari  

Direktorat Jenderal Pajak diminta bekerja lebih keras sehingga shortfall pajak bisa berkurang Rp 30 triliun.

Baca Selengkapnya

Dituntut 15 Tahun Penjara, Handang Mengaku Bukan Pelaku Utama  

22 Juni 2017

Dituntut 15 Tahun Penjara, Handang Mengaku Bukan Pelaku Utama  

Kepala Subdirektorat Bukti Permulaan, Direktorat Penegakan Hukum di Dirjen Pajak Handang Soekarno, irit bicara di depan hakim Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak Buru Wajib Pajak Nakal  

9 Mei 2017

Direktorat Jenderal Pajak Buru Wajib Pajak Nakal  

Data wajib pajak yang diperiksa saat ini ada di beberapa kantor wilayah pajak.

Baca Selengkapnya