Baru Rp 50 Miliar Dana Survei BPS Turun

Reporter

Editor

Jumat, 22 Juli 2005 19:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Departemen Keuangan, Mulia Nasution, memastikan bahwa pemerintah sudah mencairkan dana talangan sebesar Rp 50 miliar, untuk pelaksanaan survei kemiskinan Badan pusat Statistik (BPS) bertajuk "Pendataan Sosial Ekonomi Rumah Tangga". "Sudah dicairkan Kamis sore, sebesar Rp. 50 miliar,"ujar Mulia di Departemen Keuangan, Jumat (22/7).Dana talangan diambil dari pos khusus dalam APBN mengingat survei ini bersifat mendesak, penting dan belum memiliki alokasi anggaran. Pencairan, dilakukan agar BPS bisa membiayai sejumlah kebutuhan operasional survei yang sifatnya mendesak seperti pengadaan bahan cetakan. "Itu komponen biaya yang tergolong besar dan butuh waktu lama untuk proses tender. Jika dana tidak segera disediakan, BPS tidak bisa bergerak,"kata Mulia. Program pendataan ini, menurut Mulia, sudah menjadi keputusan pemerintah, demi mendapatkan data yang lebih akurat dalam membuat kebijakan pengentasan kemiskinan. "Bila datanya tidak akurat, bisa saja ada kantong-kantong kemiskinan yang tidak tersentuh. Niatnya mengentaskan kemiskinan, malah menimbulkan ketidakadilan,"ujarnya. Departemen Keuangan tidak bisa mencairkan seluruh anggaran survei yang telah disetujui DPR sebesar Rp. 252 miliar. Kekurangan dana survei, akan dibicarakan lagi dengan DPR saat pengajuan APBN-P tahap II pada Agustus 2005. "Kami tidak bisa cairkan seluruhnya, tapi yang penting mereka bisa bekerja. Tapi, nanti kami akan ajukan kekurangannya pada APBN-P tahap II,"kata Mulia. Kepala BPS, Choiril Maksum, menyatakan dana talangan akan digunakan untuk mencetak kuesioner dan melatih petugas. Dana sebesar Rp. 252 miliar, cukup untuk membiayai keseluruhan program pendataan. "Rp. 252 miliar bisa untuk semuanya,"ujar Choiril. Thoso Priharnowo

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

2 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

3 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

4 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

5 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya