TEMPO.CO , Jakarta: Anggota Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat, Aria Bima, mengatakan lolosnya usulan penyertaan modal negara tak hanya ditentukan oleh satu sebab. Banyak indikator yang harus dipenuhi agar perusahaan plat merah mendapatkan suntikan modal tambahan.
Menurut Aria, BUMN penerima adalah perusahaan prioritas yang sesuai dengan program kerja pemerintah. "Setelah itu kami tentukan beberapa indikator. Perusahaan yang diusulkan harus memiliki tujuan bisnis yang sesuai dengan indikator," kata Aria, saat dihubungi.
Beberapa indikator yang dimaksud misalnya pemberian PMN harus bisa menambah keuntungan, baik bagi perseroan maupun dividen bagi pemerintah. Atau bagi yang rugi, suntikan modal harus membuat kinerja keuangannya menjadi positif.
Komisi BUMN menyepakati usulan penyertaan modal negara untuk tahun anggaran 2015 sebesar Rp 37,27 triliun. Jumlah itu turun dari angka yang diusulkan pemerintah sebesar Rp 48 triliun.
Pertimbangan lain pemberian PMN, menurut Aria, adalah kepemilikan saham pemerintah. Pemberian PMN jangan sampai membuat kepemilikan saham pemerintah berkurang. Atau sebaliknya, saat diberikan suntikan modal, kepemilikan saham pemerintah masih mayoritas.
Masalah kepemilikan saham pemerintah menjadi kendala PT Djakarta Llyod. Perusahaan pelayaran tersebut tak mendapatkan PMN lantaran sedang mengajukan penundaan kewajibaan pembayaran utang. Akibatnya, saham pemerintah saat ini hanya sekitar 29 persen.
Secara umum, Aria menambahkan, Komisi menyepakati PMN adalah pertimbangan efektifitas penggunaan anggaran fiskal pemerintah. Dengan besaran yang sama, pemberian PMN dianggap lebih efektif daripada diberikan kepada kementerian atau lembaga negara. Pemberian kepada perusahaan negara juga dinilai bisa meningkatkan leverage.
Dia mencontohkan PMN kepada PT Perikanan Indonesia. Meskipun kinerja perusahaan itu sedang memburuk, tapi pemerintah dan Dewan yakin, dana Rp 400 miliar bisa digunakan untuk mengembangkan usaha penangkaran benih ikan. "Sebab, kita juga butuh penangkaran benih. Dampak lain, adalah bisa menarik tenaga kerja," ujar Aria.
FAIZ NASHRILLLAH
Berita terkait
Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN
3 hari lalu
Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.
Baca SelengkapnyaDewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN
4 hari lalu
DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat
20 hari lalu
Siaran Pers sekaligus hak jawab atas Siaran Pers Dewan Kehormatan PWI, agar dimuat oleh media yang telah menyiarkan.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN
20 hari lalu
Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Sayid Iskandarsyah membantah tudingan DK PWI terkait penggelapan dana Rp 2,9 miliar.
Baca SelengkapnyaPerkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar
21 hari lalu
Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia atau PWMOI akan kirim surat ke Kementerian BUMN ihwal dugaan korupsi dana hibah sebesar Rp 2,9 Miliar.
Baca SelengkapnyaHibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI
22 hari lalu
Dana hibah buat PWI sejatinya untuk uji kompetensi wartawan.
Baca SelengkapnyaMarak Informasi Bohong soal Rekrutmen Bersama BUMN, Masyarakat Diminta Hanya Akses dari Situs Resmi
29 hari lalu
Kementerian BUMN mengimbau kepada peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 untuk selalu mengakses informasi perihal pendaftaran ini di situs resmi FHCI.
Baca SelengkapnyaPertamina dan Kementerian BUMN Tebar 1.000 Paket Sembako Murah
37 hari lalu
Pertamina memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Baca SelengkapnyaErick Thohir Nonaktifkan Dirut Taspen Buntut Kasus Investasi Fiktif, Ini Profil Antonius Kosasih
50 hari lalu
Menteri BUMN Erick Thohir nonaktifkan Direktur Utama Taspen Antonius Kosasih, buntut dugaan korupsi investasi fiktif di PT Taspen tahun anggaran 2019.
Baca SelengkapnyaMudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas
54 hari lalu
Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024
Baca Selengkapnya