PT Hutama Karya Dapat PMN Terbesar, Rp 3,6 Triliun

Rabu, 11 Februari 2015 12:14 WIB

Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 19 Januari 2015. Dalam rapat tersebut Menteri BUMN mengusulkan agar sebanyak 35 perusahaan pelat merah mendapatkan suntikan anggaran sebesar total Rp 48,01 triliun. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi VI Bidang Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat semalam menyepakati usulan penyertaan modal negara (PMN) untuk tahun anggaran 2015 sebesar Rp 37,27 triliun. Jumlah itu turun dari angka usulan awal yang mencapai Rp 48 triliun ataupun dari jumlah yang sempat disahkan Badan Anggaran sebesar Rp 40 triliun.

Ketua Komisi VI DPR Ahmad Hafisz Thahir menuturkan penurunan PMN itu karena ada tiga BUMN yang usulannya ditolak dan tiga perusahaan pelat merah yang diusulkan sebagai pengganti belum disepakati. "Usulan tiga BUMN, yaitu PT Bank Mandiri, PT RNI, dan PT Djakarta Lloyd, belum ‎diterima karena belum dianggap prioritas," ujarnya saat memimpin rapat kerja dengan Kementerian BUMN, Rabu dinihari, 11 Februari 2015.

Tercatat ada 27 perusahaan pelat merah yang diberi suntikan modal pemerintah. Dari puluhan perusahaan itu, diketahui PMN terbesar didapat oleh PT Hutama Karya sebesar Rp 3,6 triliun. Adapun anggaran PMN terkecil senilai Rp 200 miliar masing-masing diperoleh PT Industri Kapal Indonesia, PT Dok Perkapalan Surabaya, dan PT Perikanan Nusantara.

Berikut ini rincian PMN ‎yang disepakati Komisi VI:
1. PT Angkasa Pura II: Rp 2 triliun
2. PT ASDP: Rp 1 triliun
3. PT Pelni: Rp 500 miliar
4. PT Hutama Karya: Rp 3,6 triliun
5. Perum Perumnas: Rp 2 triliun
6. PT Waskita Karya: Rp 3,5 triliun
7. PT Adhi Karya: Rp 1,4 triliun
8. PTPN III:‎ Rp 3,15 triliun, karena PTPN III ditunjuk sebagai holding, jumlah PMN dirinci kepada anak usaha, yaitu:
- PTPN VII: Rp ‎175 miliar
- PTPN IX: Rp 1 triliun
- PTPN X‎: Rp 975 miliar
- PTPN XI: Rp 650‎ miliar
- PTPN XII: Rp 700‎ miliar
9. PT Permodalan Nusantara Madani: Rp 1triliun
10. PT Garam: Rp 300 miliar
11. Perum Bulog: Rp 3 triliun
12. PT Pertani: Rp 470 miliar
13. PT Sang Hyang Sri: 400 miliar
14. PT Perikanan Nusantara: Rp 200 miliar
15. Perum Perikanan Indonesia: Rp 300 miliar
16. PT Dirgantara Indonesia: Rp 400 m‎iliar
17. PT Dok Perkapalan Surabaya: Rp 200 m‎iliar
18. PT Dok Koja Bahari: Rp 900 miliar
19. PT Industri Kapal Indonesia: Rp 200 miliar
20. PT Antam: Rp 3,5 triliun
21. PT Pindad: Rp 700 miliar
22. PT KAI Rp: 2,75‎ triliun
23. PT Pengelolaan Aset: Rp 2 triliun
24. PT Pengembangan Pariwisata Bali: Rp 250 miliar
25. PT Pelindo IV: Rp 2 triliun
26. PT Krakatau Steel (non-cash) : Rp 956 miliar
27. Bahana PUI (non-cash): Rp 250 miliar

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

7 jam lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

3 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

4 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

4 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

4 hari lalu

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

Berikut ini jadwal lengkap tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024, mulai dari trial test, tes online 1, tes online 2, hingga tes seleksi di BUMN.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

4 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

4 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

4 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya