Gobel Larang Impor Baju Bekas, Bra Pun Diperiksa  

Reporter

Jumat, 6 Februari 2015 01:14 WIB

Mendag Rachmat Gobel (kanan), meninjau resi gudang di Binong Subang. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO , Makassar -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar mengambil beberapa contoh pakaian bekas di sejumlah tempat penjual pakaian bekas di Kota Makassar, mengikuti instruksi Menteri Perdagangan Rachmat Gobel soal larangan impor pakaian bekas.

Pengambilan sampel ini untuk meneliti apakah pakaian dalam berupa celana dalam dan bra itu mengandung bakteri penyebab penyakit atau tidak. Tempat yang dikunjungi adalah pusat pakaian bekas alias cakar di Sam Ratulangi, Toddopuli, Hertasning, Daimaru, dan Mandai.

"Kami hanya melakukan perintah pemerintah pusat untuk memastikan apakah ada pakaian bekas yang mengandung bakteri penyakit," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar Taufiek Rachman saat memantau penjualan pakaian bekas di pusat penjualan cakar Toddopuli, Kamis 5 Februari 2015.

Taufiek mengatakan, sampel yang sudah diambil ini akan diserahkan ke Dinas Kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut. Apabila terbukti ada bakteri penyakit, maka Dinas Perindustrian akan melakukan penertiban sesuai Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2006 mengenai peraturan perdagangan barang bekas layak pakai yang berasal dari luar Makassar. Namun tidak sampai menutup. "Tidak boleh menghilangkan penjual, banyak masyarakat yang hidup dari usaha ini," katanya.

Yuli, pedagang baju cakar di pasar Toddopuli mengaku kecewa dengan sikap pemerintah. Menurut dia, tidak ada pelanggan yang mengeluh. "Apalagi soal bakteri penyebab penyakit," katanya.

Yuli menjelaskan, pakaian bekas yang masuk di Makassar berasal dari berbagai daerah, misalnya Kota Pare Pare, Sulawesi; Jepang, Amerika, dan Australia. "Kalau pakaian dari Taiwan dan Cina kami kurang berminat, karena kami anggap tidak bersih," katanya. Dia menambahkan, untuk menjamin kebersihan pakaian bekas, Yuli terlebih dulu mencucinya.

"Selama lima tahun saya menggunakan cakar, saya tidak pernah merasakan penyakit," kata Musdalifah, salah satu penggemar pakaian bekas yang ditemui di pasar Toddopuli.

MUHAMMAD YUNUS

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

8 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

2 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya