Refleksi karyawan melintas di layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Kekhawatiran atas krisis utang Yunani kembali penghambat laju indeks pada perdagangan hari ini.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini melemah cukup tajam 40,2 poin (0,76 persen) ke level 5.275,08. Saham yang berpindah tangan mencapai 2,7 miliar lembar saham senilai Rp 3,4 triliun. Investor asing masih mencatat net buy Rp 148 miliar.
Analis PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan bursa Eropa dan Amerika yang ditutup datar kemarin gagal memberi sinyal positif bagi IHSG. "Penolakan Bank Sentral Eropa (ECB) terhadap surat utang Yunani sebagai jaminan dana talangan membuat pasar cenderung menahan diri."
Menurut Satrio, ECB tidak mau menerima jaminan utang yang notabene berkategori junk tersebut karena dikhawatirkan semakin memicu pelemahan mata uang euro. "Ketidakpastian ini membuat dana stimulus ECB yang masuk ke bursa dalam dua pekan terakhir, kini kembali dalam posisi wait and see."
Di sisi lain, rilis data Badan Pusat Statistik yang mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 hanya berada di posisi 5,02 persen year-on-year turut menyebabkan sentimen negatif. Data itu jauh di bawah asumsi pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,5 persen.
Saham-saham BUMN yang menjadi penggerak indeks pun mulai kehilangan daya tariknya akibat rencana DPR memotong suntikan dana bagi BUMN. Satrio menyarankan pelaku pasar untuk menunggu indeks menembus support 5.250 terlebih dahulu sebelum melanjutkan akumulasi.
Dari pasar uang, rupiah kembali melemah setelah menjalani penguatan dua hari berturut-turut sejak Selasa, 3 Februari 2015. Rupiah melemah sebanyak 18 poin (0,15 persen) ke level 12.650 per dolar pada pukul 13.00 WIB.
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
2 Februari 2024
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
1 Februari 2024
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.