TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan melarang penjualan pakaian bekas impor, yang dalam istilah orang Yogya disebut awul-awul. "DIY jelas-jelas melarang," kata Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi DIY Riyadi Ida Bagus Salyo Subali di Kepatihan Yogyakarta, Kamis, 5 Februari 2015.
Menurut Riyadi, pihaknya telah berkoordinasi dengan pengawas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perlindungan Konsumen dari kabupaten dan kota, kepolisian daerah DIY, juga pengawas barang beredar dan jasa untuk menyiapkan langkah teknis. "Karena kebijakan perizinan menjadi kewenangan pemerintah kabupaten dan kota," katanya.
Pihaknya akan melakukan langkah persuasif terhadap pedagang yang masih berjualan pakaian bekas impor. Mereka akan diperingatkan terlebih dulu, jika masih membandel pemerintah akan mencabut izinnya. "Kami akan menindak sampai tidak ada awul-awul di DIY," kata Riyadi.
Pedagang pakaian bekas tersebut diminta untuk menyimpan barang jualannya dan tidak menjualnya. Dia pun meminta masyarakat DIY untuk tidak membeli pakaian bekas tersebut. "Awul-awul juga bisa mengganggu bisnis konveksi lokal," kata Riyadi.
Kementerian Perdagangan melarang penjualan pakaian bekas impor karena mengandung bakteri berbahaya. Penemuan bakteri tersebut berdasarkan hasil uji laboratorium Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita terkait
Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor
17 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.
Baca SelengkapnyaJokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?
1 hari lalu
Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft
1 hari lalu
Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih
1 hari lalu
Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.
Baca SelengkapnyaKemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur
1 hari lalu
Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor
2 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.
Baca SelengkapnyaRevisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi
2 hari lalu
Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan
2 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.
Baca SelengkapnyaRevisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi
2 hari lalu
Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.
Baca SelengkapnyaPabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki
3 hari lalu
Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.
Baca Selengkapnya