Gara-gara Menteri Susi, Ekspor Komoditas Ini Turun  

Reporter

Rabu, 4 Februari 2015 10:47 WIB

Ekspresi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 26 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkenal membuat sejumlah gebrakan untuk melindungi industri perikanan dalam negeri. Salah satunya adalah Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2015 yang diberlakukan 15 Januari lalu. Akibat peraturan ini, ekspor sejumlah komoditas menurun.

Peraturan tersebut melarang penangkapan bibit lobster, kepiting, dan rajungan, juga yang dalam kondisi bertelur. Menurut Sekretaris Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Agus Priyono, aturan ini bertujuan mengendalikan jumlah komoditas tersebut. "Jumlah ekspornya turun," kata Agus di kantornya, Selasa, 3 Februari 2015.

Sebelum peraturan itu diterbitkan, tercatat jumlah transaksi komoditas ini mencapai 1.002.130 ekor atau rata-rata 71.581 ekor per hari. Sedangkan setelah penerapan peraturan, hingga 2 Februari lalu, angka tersebut menurun drastis menjadi 490.529 ekor atau rata-rata 25.817 ekor per hari. "Ada penurunan sebesar 63 persen," ujarnya.

Sejumlah komoditas ekspor perikanan juga ditolak saat memasuki bandara ataupun pelabuhan. Tercatat total 16.418 ekor hewan hidup dan 6.762 kilogram ditolak untuk diperdagangkan lebih lanjut, baik untuk ekspor maupun antardaerah.

Adapun untuk hewan yang masih hidup akan segera dilepaskan kembali di hutan bakau terdekat. Sedangkan yang sudah mati atau olahan akan disimpan di lemari es untuk barang bukti, atau dikembalikan kepada pemilik. Pelepasan sendiri sudah dilakukan di beberapa daerah, seperti Padang dan Kendari.

Pemberlakuan peraturan ini diharapkan dapat menjaga keberlangsungan komoditas spesies ini, terutama lobster, yang jumlahnya semakin sedikit. Dengan menjaga indukan yang tengah bertelur serta bibit yang akan tumbuh, diharapkan Indonesia tak akan kekurangan komoditas ini ke depannya.

URSULA FLORENE SONIA


Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

6 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

17 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

27 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

40 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

41 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

41 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

47 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya