Menteri Susi Tangkap 2 Kapal Trawl Lagi

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 2 Februari 2015 19:34 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti, memberikan keterangan kepada awak media, di Gedung KKP, Jakarta, 21 November 2014. Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan berhasil menangkap lima kapal asing pencuri ikan berbendera Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan kembali menangkap dua kapal yang menggunakan alat tangkap tak ramah lingkungan. “Dua kapal ini menggunakan pukat ikan atau trawl,” ujar Direktur Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Asep Burhanudin, di kantornya (Baca: Susi Larang Trawl, Nelayan Minta Masa Transisi).

Dua kapal tersebut, yaitu kapal berbendera Indonesia dengan nama KM Maharani Nusantara dengan bobot 104 gross ton dan kapal bendera Malaysia dengan nama PKFB 677 berbobot 60 gross ton. Kedua kapal ini ditangkap oleh kapal pengawas Kementerian Kelautan pada 28 Januari 2015 di Perairan Belawan.

Ketika ditangkap, KM Maharani Nusantara kedapatan memuat kurang lebih 300 kilogram ikan. Sedangkan PKFB 677 bermuatan 50 kilogram ikan campur. Selain menggunakan trawl, Asep mengatakan, kedua kapal tersebut juga tidak dilengkapi dokumen yang lengkap. KM Maharani Nusantara tidak memiliki Surat Laik Operasi (SLO) dan Surat Izin Berlayar (SIB). Begitu juga dengan kapal Malaysi PKFB 677. Saat ini kedua kapal tersebut masih dalam pemeriksaan dan proses verifikasi data (Baca: Menteri Susi Beri Transisi Aturan Larangan Pukat ).

Kementerian Kelautan dan Perikanan sebelumnya juga telah menangkap 14 kapal ilegal dari awal Januari lalu. Asep mengatakan keberhasilan penangkapan kapal-kapal ini karena didukung oleh kapal pengawas Kementerian yang beroperasi lebih sering dari tahun sebelumnya. “Tahun lalu, kami hanya mendapatkan jatah bahan bakar minyak untuk 66 hari operasi. Tahun ini, naik menjadi 280 hari operasi,” ujar Asep.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan akan terus menindaktegas kapal-kapal yang masih menggunakan alat tangkap berbahaya. “Izinnya operasinya akan kami cabut,” ujar Susi.

Susi menilai penggunaan alat tangkap trawl akan melumpuhkan sumber daya laut. Meski banyak mendapat penolakan dari berbagai nelayan, Susi meminta bantuan kepada kepala daerah untuk menindak kapal-kapal yang masih menggunakan alat tangkap tak ramah lingkungan tersebut. “Gubernur, wali kota, dan bupati saya harap dapat bekerja sama dalam menjaga sumber daya laut yang berkelanjutan,” ujar Susi

DEVY ERNIS


Berita Lainnya:
Apel Impor Berbakteri, Harga Apel Lokal Melonjak
Belum Ada Temuan Apel Berbakteri di Jabodetabek
Bakal Dilarang, Swalayan Masih Jual Minuman Keras
Usai Ledakan Bom, Thailand Perketat Keamanan
Rapor Menteri Jokowi: Susi Juara, Menteri Jonan?
Alter, Pembunuh Sri yang Cemburu, Segera Disidang
Lagi, 3 Polisi Saksi Budi Gunawan Mangkir ke KPK
Arsenal Tawari Walcott Kontrak Baru

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

2 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

14 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

23 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

25 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

37 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

38 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

38 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

43 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya