KNKT Bantah Pilot Air Asia Keluar Kokpit

Reporter

Minggu, 1 Februari 2015 08:23 WIB

Anggota Tim Investigasi Ertata Lananggalih, menjelaskan kronologis kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 saat memberikan hasil laporan investigasi sementara kepada awak media, di Kantor Komite Nasional Keselamatan transportasi, Jakarta, 29 Januari 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Kabar yang menyebutkan pilot pesawat AirAsia PK-AXC QZ8501, Kapten Irianto sempat meninggalkan kokpit dibantah Ketua Tim Investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Mardjono Siswosuwarno. “Ngarang, nggak ada cerita itu,” katanya, Sabtu, 31 Januari 2015.


Sebelumnya, Kantor Berita Reuters, berdasarkan sejumlah sumber anonim menyebutkan Kapten Irianto, pilot pesawat yang jatuh 28 Desember 2014 lalu itu sempat meninggalkan kursinya untuk mereset flight augmentation computer (FAC) sebelum pesawat kehilangan kendali. FAC adalah alat untuk mencegah pesawat terbang tidak terkendali.


Reuters menulis Kapten Irianto meninggalkan kursi kokpit untuk mereset FAC dan menarik tombol circuit breaker guna memutus aliran listrik. Pemutusan listrik ini tak membuat pesawat jatuh, namun akan mematikan sistem perlindungan otomatis.


Masih menurut Reuters, ketika Kapten Irianto berusaha memutus aliran listrik, maka yang mengendalikan pesawat adalah Kopilot Remi Plesel, warga Prancis. Saat itu pesawat terbang secara manual. Laporan itu menyebut, saat Kapten Irianto kembali ke kokpit untuk mengambilalih kendali, semuanya sudah terlambat.


Pilot senior PT Garuda Indonesia, Shadrach M. Nababan, mengatakan praktek kopilot atau first officer menjadi pilot in command menggantikan kapten pilot adalah normal. Menurut dia informasi tentang hal tersebut akan bisa diketahui dari rekaman cockpit voice recorder. “Apa benar kapten pilot sempat meninggalkan kokpit,” ujarnya.


Advertising
Advertising

Ketua Subkomite Udara KNKT, Masruri meminta semua pihak tidak melakukan kriminalisasi. Hingga saat ini KNKT tidak menemukan indikasi terjadinya aksi kriminal dalam kecelakaan ini. “Kalau ada, kami pasti langsung lapor ke Kepolisian, tak perlu disuruh,” ujarnya kemarin.


Media Inggris The Telegraph, melansir Pengadilan Prancis menyatakan akan mulai menyelidiki kemungkinan aksi kriminal dalam kasus QZ8501. Sebab detik-detik menjelang kecelakaan, pesawat dikendalikan kopilot yang warga Prancis. “Apa urusannya Prancis? Nggak ada urusan dengan kriminal,” kata Masruri.


Sekretaris Perusahaan PT Indonesia AirAsia, Audrey Progastama Petriny, menolak menganggapi soal kopilot yang memegang kemudi pesawat. Ihwal otoritas Prancis yang berniat ikut melakukan investigasi, Presiden Direktur Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko, mengatakan akan mengikuti semua proses yang berlaku. “Nanti kami akan ikuti prosesnya,” ungkapnya.


KHAIRUL ANAM | ALI HIDAYAT

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

12 hari lalu

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Air Asia mengangkut lebih dari 310 ribu penumpang selama arus mudik Lebaran 2024 atau 3-18 April 2024 dengan lebih dari 2.000 penerbangan.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

15 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

21 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya