Pengembang Was-was Beli Rumah Mewah Wajib Lapor

Reporter

Sabtu, 31 Januari 2015 04:55 WIB

Sebuah komplek perumahan mewah dijuluki sebgai "Kota Mati" di Beihai, Guangxi Zhuang, Cina.Lebih dari 100 vila dibiarkan tak berpenghuni sejak dibangun enam tahun lalu. Vetogate.com

TEMPO.CO , Jakarta:Aturan wajib lapor pembelian rumah di atas Rp 500 juta, membuat pengembang khawatir. Menurut Wakil Ketua Bidang Organisasi Real Estate Indonesia untuk wilayah Jawa Tengah, Djoko Santoso, ketentuan itu mengacu pada Undang-undang nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang.
Aturan itu dinilai merepotkan pengembang untuk menjual rumahnya. Menurut Djoko, aturan ini akan menghambat transaksi rumah tipe besar.

"Akhirnya banyak pembeli di Jawa Tengah yang tak tertarik rumah besar," kata Djoko, Jumat 30 Januari 2015. (Baca: Raksasa Properti Cina Ekspansi ke Australia)

Djoko menyatakan aturan untuk melaporkan transaksi ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuat calon pembeli khawatir dicurigai. Padahal rumah yang hendak dibeli itu dilakukan secara kredit.

Kondisi ini juga merepotkan, sehingga menghambat penjualan rumah mewah yang terlanjur dibangun di sejumlah daerah di Jawa Tengah . "Padahal harga di atas Rp 500 juta tak hanya diukur dari luasan lahan dan tipe, namun juga kualitas dana tingkat kenyamanan," kata Djoko menambahkan.

Sepanjang 2014, pembelian rumah dengan harga di atas Rp 500 juta tergolong kecil yaitu antara 15-20 persen dari sekitar 8 ribu transaksi pembelian rumah. REI menilai rumah dengan harga tinggi itu tak hanya berlaku bagi rumah yang besar tapi juga tipe kecil.

Djoko yakin penjualan rumah tahun ini terus meningkat. Hal ini disebabkan kepemilikan rumah di sejumlah daerah masih tinggi. "Di Kota Semarang saja mencapai 1,4 juta orang belum punya rumah," katanya.

Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia Jawa Tengah Triyanto, menyatakan minat orang membeli rumah dengan harga tinggi juga dipengaruhi oleh mahalnya rumah susun di tengah kota yang ditawarkan oleh pemerintah. "Harga beli hunian yang biasa dibangun di tengah kota itu dua kali lipat dari harga standar masyarakat," kata Triyanto.

Alasan lain belum minatnya pembelian rumah susun di tengah kota itu juga pengaruh budaya masyarakat Jateng yang masih nyaman menempati rumah dengan tanah pekarangan. Ia menjelaskan, keberadaan rumah susun di kota besar seperti Semarang justru banyak dimintai orang berpengasilan tinggi. "Pembangunan rumah susun itu dikelola swasta dalam bentuk apartemen yang harganya di atas Rp 500 juta," katanya.

Ia berpendapat daerah Jawa Tengah belum layak didirikan rumah susun bagi rakyat, hal ini berdasarkan luasan areal pemukiman kosong masih luas. Pendapat itu berdasarkan data lahan milik anggota REI di Jateng mencapai 100 ribu hektare dengan rata-rata per hektare bisa dibangun 100 unit rumah.

EDI FAISOL

Terpopuler
Gara-gara Ini, Akbar Tandjung Tinggalkan Ical
Politikus PDIP Sebut Ada 3 Brutus di Ring-1 Jokowi

Koalisi Merah Putih Prabowo Siap Dukung Jokowi

Dekati Prabowo, Jurus Politik Jokowi Tepuk 2 Lalat

KPK vs Polri: Geger Bila Jokowi Jauhi Koalisi Mega





Berita terkait

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

57 hari lalu

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

2 Maret 2024

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

19 Februari 2024

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.

Baca Selengkapnya

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

30 Oktober 2023

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

Investasi properti kini semakin dilirik karena nilainya yang terus naik. Namun, sebelum berinvestasi wajib mengetahui jenis dan keuntungannya.

Baca Selengkapnya

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

25 Oktober 2023

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

Penting bagi pemula memahami cara investasi properti dengan strategi cerdas agar tidak merugi dan mendapat untung. Mari simak tipsnya.

Baca Selengkapnya

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

12 September 2023

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

PPJB adalah dokumen penting dalam transaksi properti di Indonesia. Apa itu PPJB beserta peran dan contohnya? Simak penjelasannya ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

23 Agustus 2023

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

Srettha Thavisin, pimpinan salah satu pengembang real estate terbesar di Thailand, terpilih sebagai perdana menteri pada Selasa, 22 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

10 Agustus 2023

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

Pebisnis Aguan Sugianto telah menggelontorkan investasi puluhan miliar rupiah untuk pembangunan Aloha PIK 2. Siapakah sosok Aguan ini?

Baca Selengkapnya

Jokowi Senang Sektor Real Estate Jadi Salah Satu Penyumbang PDB Terbesar

9 Agustus 2023

Jokowi Senang Sektor Real Estate Jadi Salah Satu Penyumbang PDB Terbesar

Presiden Jokowi mengaku senang bisnis real estate menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

1 Juni 2023

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

MRT Jakarta belajar dari pengembangan bisnis kereta bawah tanah yang dikelola LTA Singapura dan MTR Hong Kong.

Baca Selengkapnya