Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menghadiri jumpa pers mengenai kesepakatan pemerintah Indonesia dengan Freeport di Kementerian ESDM, Jakarta, 25 Januari 2015. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat menggelar rapat dengan PT Freeport Indonesia untuk membahas wacana renegosiasi kontrak dan pembangunan fasilitas peleburan serta pemurnian mineral (smelter). Dalam rapat tersebut, anggota Dewan mencecar manajemen Freeport mengenai pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur.
Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai NasDem, Kurtubi, mengatakan tidak setuju jika smelter Freeport dibangun di Gresik. "Usaha mineral yang baik adalah yang terintegrasi. Kami meminta smelter dibangun di Papua," ujarnya, Selasa, 27 Januari 2014. (Baca: Freeport Klaim Bangun Smelter Terbesar di Dunia)
Kurtubi juga menganggap penandatanganan nota kesepahaman pemakaian lahan PT Petrokimia oleh Freeport terburu-buru. Bahkan belakangan diketahui, Freeport belum mengajukan izin ke Pemerintah Kabupaten Gresik. (Baca: Bangun Smelter, Freeport Baru Mau Gandeng PLN)
Ramson Siagian dari Fraksi Partai Gerindra menanyai manajemen Freeport seputar perizinan smelter. Freeport diketahui belum memiliki izin apa pun yang berkaitan dengan proyek smelter. Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin lebih banyak diam. "Kalau semua izin, belum. Ya jelas, masih awal, mending dipindah pembangunannya ke Papua, biar menguntungkan masyarakat sana," ujar Ramson.
Sebelumnya. Chairman Board of Director Freeport McMoran Inc James R. Moffett mengklaim smelter di Gresik akan menjadi yang terbesar di dunia. Dia menyatakan lahan smelter seluas 80 hektare milik PT Petrokimia Gresik sudah berstatus sewa.
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
12 Juni 2023
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.
Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan
2 Mei 2023
Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).